What should I write for you?

Kamis, 12 Agustus 2010

Thanks For The Memories

Aku kembali ke kota itu lagi. kali ini aku sendirian.
masih tetap naik kereta.
hanya untuk mengenang saat indah bersamamu dulu.

saat itu, Malang, 14 Februari 2010, benar-benar unforgetable moment.
terima kasih sudah menyempatkan diri untuk berkencan bersamaku ke kota dingin itu.
that's how memory works.
sesampai di stasiun kota baru, mataku berpijar sekeliling, mencari bangku tempat kita menunggu kereta dulu.
how empty i am without you ternyata.
daripada sengsara meratapi nasib ditinggalin kamu yang pergi belajar, aku bergegas keluar stasiun.
ternyata hujan. suasana dan aroma udaranya benar-benar persis dengan ketika aku sama kamu kesini dulu.

setelah dijemput kakakmu, di atas motor, aku melihat-lihat sekeliling. Jalanan pun masih tetap sama seperti yang kita lewati dulu. Bedanya, dulu kita naik angkot. Ciprat-cipratan air, kayak anak kecil. Betapa detail sekecil itu nggak pernah aku lupakan.
Selama disana, aku seneng banget, serasa punya kakak perempuan yang dari dulu aku pengenin. Kakakmu baik banget sama aku. Aku anggap dia udah kayak kakakku sendiri. Teman-teman di kost kakakmu juga friendly. 2 hari aku nginap disana, aku seneng banget.
Apalagi pas aku liat foto-fotomu waktu dinyatakan lolos untuk ikut pendidikan ke Magelang. Walaupun agak BT dan aneh ngeliat kamu gundul plontos gitu, tapi semuanya ganti jadi rasa terharu yang sangat aneh..ngelihat sinar dan senyuman lebar di wajahmu..
ya ampun, this is the true love, i guess.
aku langsung ikhlas kamu pergi ke sana.
aku rela menukar apapun demi sinar kebahagiaan dan senyuman lebarmu di wajahmu ketika itu.
2 malam aku menginap di rumah kakakmu, aku merasa sungkan.

kebetulan ada Intan, teman kampusku yang dulu foto-fotonya suka kita liat di facebook.ngebayangin wajah kita berdua di dalam foto itu. kamu, dan calon seragam mu.
ketika melihat foto itu, aku juga bisa liat, betapa inginnya kamu memakai seragam yang sama.
2 hari berikutnya, aku menginap bersama Intan.
aku bersyukur banget punya teman seperti dia. dia yang mengajariku untuk memutuskan bertahan dan menunggumu. tanpa advisenya, mungkin aku nggak bisa setegar ini. dia juga mengajariku banyak hal tentang dunia barumu, dan bagaimana aku harus bersabar.
yah, sabar itu pasti membuahkan sesuatu yang manis.
aku yakin itu, kamu juga harus yakin denganku.

hari kedua menginap di rumah Intan, aku pergi ke rumah saudara sepupu Intan yang sudah berkeluarga. keluarga kecil yang manis. dengan rumah mereka yang rapi dan mungil. dan anak laki-laki yang ganteng. namanya Ofel. cakep, cerdas, nggak bisa diem. aku langsung keinget kamu. apalagi, alis tebal dan tatapan mata Ofel yang tajam, ngingetin aku ama foto kecilmu dulu.

liburan kali ini,
aku emang nggak ditemenin kamu.
tapi semuanya ngingetin aku tentang kamu.
tenyata sejauh apapun kamu berada, aku nggak bisa hapus kamu dari ingatanku.
i will remember u always..
i hope u do too.

cepet pulang ya,
aku pengen banget liat senyuman lebar itu langsung.
:)
ily kareshi

2 komentar:

hasbi mengatakan...

blognya lucu :)

Risda mengatakan...

makasih :p

Posting Komentar

Katakan apa saja yang ingin kau muntahkan dari otakmu, setelah membaca tulisan di atas..