What should I write for you?

Minggu, 09 Januari 2011

Mission was Failed

Aku sangat menyukai lelaki itu.

Dan sore itu begitu sakral. Aku menjalani kegiatanku biasanya dengan sedikit istimewa. Aku melebih-lebihkan semuanya. Entah itu jumlah sabun cair yang aku tuang ke atas shower puff, Jumlah shampoo yang aku gunakan untuk menyuci rambutku, Berapa tetes body lotion untuk melembabkan tanganku, Berapa semprot parfum yang aku pakai. Semuanya. Karena aku ingin tampil wangi di hadapannya nanti.


Saat berangkat, mama sudah memberi nasihat kepadaku untuk tidak pulang terlalu larut malam. Dalam hati aku hanya berpikir, 'Semoga ketika kembali ke rumah ini nanti, perasaan senang ini masih bisa bertahan'

Ketika menjemput teman yang akan menemaniku sore ini, aku sedikit gelisah, karena Ia tak kunjung muncul. Waktu terus berjalan, Dan kita harus mendapat tiket untuk film jam 5. Oh, cmon, aku tidak ingin terlihat tidak disiplin kali ini.


Akhirnya kami berangkat juga. Sempat mampir sebentar untuk menyelesaikan urusan temanku. Dan kami sampai disana jam 5 kurang. Begitu berjalan memasuki pusat perbelanjaan itu, kami langsung bertemu dengan dia dan seorang temannya. Sungguh sangat kebetulan. Mereka mengatakan akan menemui temannya dulu. Lalu kami menunggu sejenak.


Disitu, aku sudah melakukan sesuatu yang fatal. Berulang kali dia mengajakku berbicara, tapi aku sama sekali tidak tahu apa yang dibicarakannya. Selain suasana yang berisik, aku juga merasa dia berbicara terlalu cepat, Oke, KEBODOHAN PERTAMAKU.


Lalu, ketika kami menunggu sejenak, tak lama kemudian, mereka datang bersama seorang teman lagi. Mungkin dia ini teman yang mereka temui tadi. Dan mereka sepertinya akan mengajak teman ini bergabung di acara kami. Okelah, tidak masalah.


'Okelah, tidak masalah' inilah yang menggiring kami berdua ke dalam masalah-masalah lain. Yang membuatku ingin segera kabur saja, karena merasa semuanya sudah kacau. Ya, sangat kacau. Aku bahkan tidak mampu berdoa agar bisa mengembalikannya ke sedia kala.


Dan inilah aku, loser dari segala loser yang pernah ada.

Yang mempermalukan diri sendiri di depan orang yang disukai.

Ahh, aku tidak tahu lagi akan bagaimana jadinya.

Dia sepertinya sudah kehilangan respek kepadaku. Okelah, aku menyerah saja.

Terima Kasih sudah melihatku terpuruk dengan berbagai kebodohanku.

but, I think I have a crush on you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan apa saja yang ingin kau muntahkan dari otakmu, setelah membaca tulisan di atas..