What should I write for you?

Kamis, 29 Desember 2011

Suatu Jumat, 13 Mei 2011 Yang Lalu

Nggak sengaja nemu tulisan ini di komputer.
daripada dihapus, mending diupload di blog.


13 May 201
Dinginnya udara dini hari itu benar-benar mengingatkan hatiku supaya terbiasa kedinginan juga setelah ini. Seseorang telah memilih dan menentukan takdirnya, yang entah mengapa secara tidak langsung mempengaruhi takdirku juga. Sepertinya begitu.
Untungnya tidak ada kesedihan yang aku perlihatkan di hadapannya secara terang-terangan tadi pagi. Hanya pilu menusuk hati ketika mengingat tiap-tiap tempat yang pernah aku lewatkan dengannya.  Ikut senang melihatnya bersemangat kembali ke tempat asalnya. Ikut sedih pula melihat matanya yang sering menerawang mengingat waktu yang telah Ia habiskan disini. Dan orang-orang yang telah menyentuh hidupnya selama 11 bulan ini.
11 bulan yang lalu Ia datang, dan menjalani kehidupannya di dunia yang mungkin menurutnya antah berantah. Benar-benar berbeda dengan dunianya yang dahulu. Tidak hanya kebiasaan, musim, bahasa, tetapi juga perlakuan orang-orang di tempat baru ini kepadanya. Ia lahir baru namun tidak selamanya baru. Ia tetap dirinya yang sebelumnya, namun menghadapi dunia baru ini Ia harus memakai sudut pandangnya yang baru.
Mungkin 10 bulan yang lalu, aku bertemu dengannya. Namun belum bersentuhan dengannya secara langsung. 6 bulan yang lalu kita baru mengenal satu sama lain. Dengannya, aku seperti gadis kecil yang menemukan sebuah buku yang tebal, penuh warna dan isinya sangat menarik. Ia benar-benar seperti apa yang telah aku idam-idamkan selama ini. Seperti sosok yang keluar dari mimpimu ketika kamu baru saja membuka mata dari tidurmu. Seperti sosok yang tiba-tiba datang menghampirimu seusai kamu memohon pada bintang jatuh. Seperti penjual sup hangat yang datang ketika kamu lapar dan kedinginan. Ia sungguh-sungguh sesuai dengan ekspektasiku, bahkan jauh melebihi.
Tapi sesuatu yang menarik tidak datang dengan gratis atau gampang. Membaca buku yang menarik memerlukan konsentrasi yang penuh dan imajinasi yang luar biasa. Sosok yang keluar dari mimpimu mungkin saja memiliki sifat yang tidak terbuka pada mimpi yang singkat. Sosok yang hadir setelah bintang jatuh juga belum tentu tidak mengharapkan sesuatu yang lain kepadamu akan kehadirannya. Penjual sup yang hangat juga belum tentu berbelas kasih memberikan supnya secara Cuma-Cuma kepada orang yang ditemuinya kelaparan dan kedinginan di pinggir jalan.
Ia datang untuk mempertebal benteng kesabaranku. Melatih keteguhan hatiku. Ia datang juga untuk membangunkan mimpi-mimpiku yang sudah lama aku masukkan ke kotak dan kuncinya sudah hilang entah kemana. Ia juga membuatku tidak pernah melihat sesuatu dari sisi negative atau sisi perbedaan. Ia juga telah membuka pemikiranku bahwa segala hal tidak selalu sempit seperti yang kita pikirkan.
Bagiku, mengenalnya merupakah sebuah hadiah unik yang diberikan di fase kehidupanku kali ini. Aku sangat berharap bisa bertemu dengannya lagi. Entah di fase kehidupan ini, atau di fase kehidupanku yang berikutnya. J

Kamis, 15 Desember 2011

I Love You Anyway

Hey my wonderful and amazing blog,
welcome back.

Maaf nggak bisa menepati janji kepada diri sendiri dan kepadamu untuk menulis setiap seminggu sekali seperti kala itu.
Aku sibuk sekali. Sampai-sampai memotong kuku saja aku lakukan di sela-sela waktu sebelum kerja.
Aku tidak punya weekend lagi seperti dulu.
Dan tiap malam-malam yang biasanya aku gunakan untuk mengerjakan tugas atau belajar pun kini juga sudah terkuras.
Terbagi.
Terbagi dengan kebutuhanku akan kebutuhan hidup,
terbagi dengan keinginanku untuk lebih bertanggungjawab
dan dengan keinginanku untuk meluangkan waktu berdua saja dengan dia :)

Bukan bermaksud ingin melupakanmu.
Bukan maksudku, sungguh, untuk sengaja melupakan janji yang katanya bisa membantuku patuh terhadap rutinitas.
Bukan maksudku untuk mengesampingkanmu, karena aku sekarang sudah mempunyai 'seseorang' tempat untuk bercerita tentang apapun.
Bukan itu.

Walaupun abstrak,
tapi kehadiranmu benar-benar unforgetable.
Irreplaceable.
Kayak lagunya tante Beyonce yang seksi itu.

Di sela-sela menulis disini,
mekanisme tubuh seakan turut memberontak.
Tiba-tiba perutku sakit.
Aku rindu kamu.
Rindu yang aneh dan abstrak.
Karena kamu juga sesuatu yang aneh dan abstrak.
Hanya 'seonggok tempat sampah', tempat aku bercerita tentang apapun.
Dan kamu tidak pernah berpendapat.
Hanya 'mencerminkan' semua yang telah aku perbuat disini.
'Refleksi'ku, 'Bayangan'ku.
Ya, kamu akan tetap menjadi seperti itu.

Tapi,
aku ingin menceritakan sebuah hal lagi.
Moga-moga kamu masih berkenan menampungnya.
Ya, Tentu saja kamu masih berkenan. Aku punya 'kuasa' atasmu.
Jadi begini,
Kamulah refleksiku, pantulan diriku.
Tapi kini aku telah menemukannya dalam seseorang dengan begitu hidup.
Seseorang yang genap seminggu yang lalu telah mencintaiku secara penuh selama 4 bulan.

Aku ingin kamu berdoa untukku, untuknya, untuk kami.
Meskipun aku tau dengan gamblang, kamu bahkan tidak bisa berdoa.
Ya blog.. kamu abstrak..
But I love you anyway :*

Teruslah hidup,
Aku akan terus menghidupimu.
Dengan alunan jari tanpa nada,
Namun sarat makna.

Rabu, 09 November 2011

Hari ini tanggal 9

Hari ini,
sepertinya semua berlangsung seperti hari-hari biasanya.
Aku masih saja datang telat padahal UTS dan untungnya dosen native speaker dari Jepang itu tidak sedang PMS.

Hari ini,
Datang ke kampus memakai rok batik berwarna biru yang dulu beli murah sekali di Jogja. Hanya enam belas ribu. Dengan kaos polo berwarna ungu yang sudah usang. Belinya ketika jaman SMA. ABG labil. Aku berhasil disoraki rame oleh Cak Mo, sang penjaga parkir dan bapak Cleaning Service FIB yang baik dan berkacamata itu.

Hari ini,
UTS juga gitu-gitu saja. Walaupun katanya mudah, tetap saja, 50% fiktif belaka.
aku bahkan tidak tahu, berapa % ilmu kejepanganku yang bertambah selama hampir 3 tahun kuliah ini.

Hari ini,
Masih ribut oleh pekerjaan itu. dan dengan orang-orang yang kapabilitasnya rendahan. benar-benar memuakkan.

Hari ini,
aku sedikit bersemangat. mungkin karena ada janji bertemu dengan dia.
yang ternyata bangun kesiangan. hahahaha. anyway, you are still look cute :)

Hari ini,
Pergi ke rumah mbak Ajeng untuk ngomongin masalah kerjaan. Masih bersama dia. Dan entahlah, dalam diamnya pun, aku tetap merasa jatuh cinta. Dan perasaan itu datang seperti air di air terjun yang bergerak bebas, meluncur. tanpa peringatan.

Hari ini,
Pergi makan bakso solo yang rasanya sederhana, tapi selalu membuatku ingin kembali. Sama seperti perasaanku untuk dia. So simple and unforgetable :)

Hari ini,
Ke rumah Yulia untuk mencoba kebaya yang akan dipakai hari sabtu nanti. So happy for your truly brave marriage, sist. Bener- bener kamu memberiku banyak pelajaran tentang kehidupan. Semoga kamu bisa kuat, akan apapun yang ada di depan. you are so fucking brave. i envy you. and still happy for you.

Hari ini,
hari ini,
hari ini,
ternyata sudah 3 bulan aku dan dia menjalin hubungan.
karena
hari ini,
tanggal 9 :)
semoga apa yang kita harapkan, mewujud.
dengan sederhana.

Selasa, 01 November 2011

Karena Cinta Adalah Kamu

Apa ini yang mereka bilang 'cinta'?
Ketika semua perasaan diri lenyap karena ikut merasakan perasaan seseorang...
Apa ini yang mereka sebut 'sayang'?
Ketika semua luka yang pernah aku rasa sepertinya tidak sebanding dengan sakit yang kamu rasa..
Apa ini yang mereka katakan 'cinta' dan 'sayang' itu?
Aku tidak tahu..
Karena sekarang, setiap rasa di hatiku tersambung dengan aneh kepada satu nama. Yang aku tidak bisa menghindarinya lagi seperti dulu.

Membaca catatan hidupmu dulu,
dari waktu ke waktu...
saat belum ada aku. saat yang ada hanya kamu dan dia.
Bukan perasaan cemburu yang aku rasakan.
Justru perasaan sedih.
Karena kecewamu adalah kecewaku. Sedihmu rasanya juga sedihku.
Dan setiap perasaan campur aduk yang berusaha kamu ungkapkan disana rasanya seketika itu juga menjadi bagian yang perih dalam hatiku.
Rasanya semua rasa sedih yang aku rasakan karena orang - orang dari masa lalu itu, tidak sebanding dengan rasa sakit yang pernah kamu rasakan.
Dan aku tidak pernah ingin membuatmu sakit seperti itu lagi.
Biarkan waktu dan kebersamaan kita perlahan menghapus semua sedihmu.

Biarkan air mata yang perlahan menetes dari mataku ini menjadi simbol.
Simbol agar nantinya tidak akan ada lagi hati yang tersakiti.
Karena cinta adalah kamu.
Dan sayang adalah dirimu.

Dan aku tidak ingin menjadi dia.

Sabtu, 03 September 2011

Kebetulan yang (Bukan) Kebetulan

Awalnya nggak ada yang pernah tau akan jadi apa kita.
Karena aku juga hanya berani memendam perasaan.
Kamu? Kamu malah belum berpikir aku itu 'seorang wanita' apalagi yang masuk kriteria 'cukup menarik' bagimu.

Pertemuan itu terlalu singkat untuk begitu saja dilupakan. Tetapi terlalu abstrak juga untuk dikenang. Semuanya lebur dalam batas rekan kerja, kakak - adik, bahkan hubungan antara tukang servis AC dengan salah satu pelanggannya.

Awalnya hanya,
Siapakah kamu?
Cuma teman kerja yang bahkan jarang aku ajak bicara.
Cuma orang paling pendiam yang aku tau di tempat kerja.
Yang nggak pernah sorak-sorakin aku, yang nggak pernah ikut nggodain aku, yang nggak pernah ikut kecentilan di depanku.
Waktu itu memang aku belum sempat kenal kamu, tapi satu hal yang aku tau dari kamu.
Kamu BERBEDA.
Kamu nggak kayak yang lain - lain. Yang berasa kayak paling keren di depan cewek - cewek. Yang kebanyakan omong tapi nggak ada isinya
Kamu simpel, tapi kamu bisa singgah di otakku lebih lama daripada laki - laki yang lain di tempat kerja itu.

Kemudian hanya,
Sebuah kebetulan aneh yang membuat kita akhirnya terikat lagi. Terikat hingga kini.
Sebuah kebetulan yang ketika itu benar-benar aku harapkan dan yang kamu lakukan di luar ambang batas kesadaranmu.
"Besok semuanya datang ya..", aku mengundang semua orang untuk datang ke acara dimana aku jadi hostnya besok malam. Tentunya dengan memberi penekanan lebih untukmu agar kamu menyempatkan waktu datang melihatku.
Kamu ketika itu tidak berjanji apa-apa. Aku hanya tersenyum, dalam hati berharap kamu akan datang.
Sedangkan lelaki - lelaki yang lain sudah menyiapkan ribuan janji manis untuk datang besok. Aku tidak menggubris. Yang ada di pikiranku hanya kamu.
Kamu, yang padahal ketika itu, tidak berjanji apa - apa.

Akhirnya yang terjadi,
Acara sudah separuh berjalan. Tanda - tandamu tidak kelihatan.
Apakah aku hanya terlalu berharap muluk-muluk? Atau aku yang salah membaca pertanda?
Aku tidak tahu. Hatiku terus menyebutkan namamu. Kulihat handphone berkali-kali. Tidak ada pesan. Tidak ada pertanda.
Sepertinya, kamu tidak akan datang.
Aku menghela napas panjang. Lalu berusaha bersikap biasa saja, Walau batinku berusaha mati - matian mengenyahkanmu dari sana.
"Baiklah, kalau tidak datang, tidak apa - apa.", Aku berkata pada batinku. Menghibur diri.

Tak lama setelah aku bergolak dengan batinku sendiri, ada pesan masuk ke handphoneku.
Tidak dramatis memang. Tidak ada burung merpati yang datang menghampiriku.
Hanya sebaris pesan. Dari nomor tak dikenal.
Yang mengabarkan bahwa sang pengirim pesan hanya berjarak beberapa meter saja dari tempatku duduk.
Dan di akhir pesan itu, Ia mencantumkan sebaris nama. Nama yang beberapa waktu lalu terus mengisi pikiranku.

Ternyata,
kamu datang, walau tidak berjanji.
Dan belakangan ini baru aku tau, kamu pun tidak merencanakan untuk datang.
Memang tidak pernah ada yang kebetulan.

Rabu, 03 Agustus 2011

Risoles( i ) bulan Agustus

Beberapa orang mengatakan bahwa aku adalah minoritas. Aku tidak sama dengan orang-orang yang lain. Dan memang aku seperti itu. Minoritas yang sangat mengarah ke salah satu kata di semesta bahasa Indonesia yaitu "Aneh".
Tidak lama sebelum postingan ini ditulis, teman kerjaku yang sudah lumayan akrab sehingga aku panggil "kakak kedua", Mbak Ajeng, mengatakan dengan sangat lugu dan terus terang bahwa aku 'minoritas'. underlined. bolded. italic. minoritas.

MA (Inisial untuk Mbak Ajeng, bukan Masjid Agung atau Medokan Ayu) : Ris, kamu kok minoritas sih?
R (Inisial untuk Risda, bukan Rampok) : Eeeh, minoritas? Aneh gitu ya?
MA : Bukannya aneh sih, tapi gimana ya, susah ngejelasinnya. Pokoknya nggak biasa deh!
R : Ya mbak, kamu itu mungkin mau bilang aneh yang sebangsa antik dan ga jelas itu, tapi kamu nggak tega. Hahahaha.
MA : Nggak yo, mungkin kalo aku cowok aku bakal naksir sama cewek kayak kamu
R : -___-" (Pasang wajah absurd se-absurd absurdnya)
Yah, itu tadi sekilas gimana cuplikan percakapanku dengan Mbak Ajeng di masjid daerah dukuh kupang. Setelah dia tahu bahwa aku log in facebook di handphone pake nomer hape, bukan email kayak orang kebanyakan. Setelah dia tahu bahwa aku nggak bisa nutup dompetku sendiri, yang bisa malah Asep, salah satu temen kerja juga. Setelah dia tahu bahwa aku nggak bisa ngebedain mana yang kanan dan mana yang kiri, walaupun aku sudah coba pake gelang di tangan (mungkin) sebelah kanan, dan cincin di jari tengah (mungkin) sebelah kiri. Setelah dia tahu bahwa aku nggak bisa baca jam analog, bisanya cuman digital. Dan setelah dia tahu beberapa kebiasaan nggak lazimku yang mungkin bakal nggak habis berhari-hari diposting di blog ini.

Sesaat sebelum percakapan *agak absurd* ku dengan Mbak Ajeng berakhir, bisa dilihat lagi di postingan atas, bahwa dia menyebutkan dengan enteng -mungkin kalo dia cowok dia bakal naksir sama cewek kayak aku-??? sekali lagi. underlined. bolded. italic. (kali ini) featuring CAPSLOCK.  
MUNGKIN KALO DIA COWOK DIA BAKAL NAKSIR SAMA CEWEK KAYAK AKU??

Nah,
Kalo ditelaah lebih lanjut,
PERTAMA
Memang sih, berdasarkan dorama - dorama atau film - film yang sering aku tonton sampe besoknya bolos kuliah BAHWA rata-rata cowok ganteng yang jadi lakon disono pasti ntar jatuh cinta ama cewek miskin, jelek, aneh, dan minoritas kayak aku. Perlu diulang nggak sih? Oke, aku ulang, MISKIN. JELEK. ANEH. MINORITAS. KAYAK AKU.
Tapi sayangnya, aku nggak hidup di dunia dorama. aku nggak hidup jadi soulmatenya lakon ganteng yang di pilem - pilem hollywood. Aku ya Risda Yogyanita. Hidup 20 tahun di tahun 2011. dan sudah jomblo selama 4 bulan. Ya, dengan menyesal saya beritahukan dengan hormat dan hembusan nafas panjang bahwa : aku bukan pemeran utama cewek di film-film itu.

KEDUA
Memang sih, mungkin apa yang dibilang Mbak Ajeng itu benar. Sejauh ini, cowok yang pernah suka ama mbak Ajeng atau cowok-cowok di sekitar mbak Ajeng suka ama cewek yang minoritas (a.k.a aneh) kayak aku gini.
Tapi sayangnya, cowok-cowok kayak gitu itu JUGA minoritas. Dan sejauh ini, aku belum pernah ketemu ama cowok model begitu, yang bisa nerima aku apa adanya dengan segala ke-absurditas-anku, dengan segala tingkah laku ku yang ajaib, dan dengan segala tindakanku yang kadang-kadang di luar ambang batas penerimaan otak manusia.

KETIGA
Memang sih, mungkin aku bisa merubah diriku jadi cewek manis, sopan, baik hati, lucu, imut, pandai merapikan piring yang habis dicuci, dan suka menabung di celengan babi warna pink.
Tapi sayangnya, aku mungkin hanya bisa bertahan 1 koma 8 puluh 6 detik dalam keadaan itu, dan setelahnya bisa-bisa aku kumat dan jadi lebih absurd daripada sekarang. It means, aku nggak bisa merubah diriku se-drastis dan se-manusiawi itu. Sampai 70 tahun ke depan pun kalo aku masih bisa hidup dan cebok pake tangan (yang mungkin) sebelah kiri, aku tetep bakal jadi Risda yang kayak gini.

SO,
KESIMPULANNYA.
adalah,
dengan ini, Saya, Risda Citra Yogyanita, menyatakan bahwa :
- Tidak akan keberatan menyandang predikat JOMBLO alias TANPA PACAR alias BELOM LAKU sampai waktu yang tidak bisa ditentukan
- Akan selalu menjadi diri sendiri yang absurd dan minoritas tanpa perlu terganggu oleh komentar orang - orang yang iri dan sirik abis tanda tak mampu. Karena sebenarnya bisa petentang - petentang dengan segala aroma ke-absurd-an yang meruap dari dalam diriku bisa menghindarkan aku dari orang iseng, orang gila, copet, dan berbagai makhluk geje lainnya
- Akan selalu menggalakkan positive thinking terhadap diri sendiri maupun orang lain dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
- Lebih ikhlas dan sabar dalam ngerjain beberapa kerjaan *tak berbayar* ke depan yang pastinya membutuhkan semangat, loyalitas dan tenaga yang lebih! (Menanti bertugas atau penyelesaian tugas sebagai sie acara Bradanaya 2011, MC PPKMB 2011, sie konsumsi NN 2011, sie acara MK 2011, sie acara JW 2012, humas IMAJI 2010-2012, dan Wakahima NISEIKAI 2011)
- Harus lebih serius belajar buat semester depan.
- Dan, yang terakhir ini beneran kudu diseriusin, HARUS UPDATE BLOG MINIMAL SEMINGGU SEKALI. yeah, setelah baca Madre - Dee, aku nyadar bahwa mungkin dengan melakukan hal yang rutin namun simpel seperti update blog, bisa lebih membantuku disiplin lagi dan lagi.

Sekian, RISOLES(i) bulan Agustus kali ini~
Hope you enjoy my writing~
Sampai jumpa kembali
Tiada kesan tanpa kehadiranmu (Kata-kata yang biasanya ada di undangan ulang tahun anak2 SD yang biasanya dilengkapi dengan jam bunder yang angka dan jarumnya ditulisin sendiri ----> sayangnya aku nggak bisa baca jam analog T-T )

Just Be Positive, Guys!

 Postingan kali ini, ASLI, aku pengen banget curhat.
*emangdaridulukayaknyapostinganbloginicurhatsemua*

Life is never flat.
Itu kata iklannya salah satu camilan ngetop di Indonesia.
Salah satu kata mutiara yang sejak dulu aku jadiin kata-kata penumbuh semangat kalo lagi pegel.
Simpel banget kan? tapi menurutku paling ngena.

Nggak cuman itu aja sih. Ada satu lagi yang menurutku paling aku banget akhir-akhir ini.
Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang meniup.
Itu tandanya... Jemuran kalo nyangkut disitu semakin cepet keringnya. Hahahahaha.

Nggak-nggak, aku lagi pengen serius ah kali ini.
Beneran lo, semakin aku tua gini, semakin banyak pengalamanku, semakin tajam juga omongku, semakin keras juga cercaan dari berbagai pihak. Termasuk dari beberapa orang yang iri banget liat kinerjaku.
Nggak tau kenapa ya, rata-rata emang orang yang nggak bisa apa-apa itu bisanya cuman ngeritik doang. Udah gitu, ninggalin tanggung jawabnya. Rasanya kalo dia itu cowok, aku pengen melorot kolornya. Buat ngebuktiin tuh cowok emang bener-bener cowok atau cowok jadi-jadian atau kambing cowok yang nyamar jadi cowok.

Males banget gitu kan, udah kerja keras, tapi dari luar ada aja orang yang envy terus pengen nggulingin *orangwarasbaca:menggulingkan* kita diam-diam. Padahal, tau nggak sih, ngapain susah - susah buang waktu buat envy dan ngerusak kinerjaku kalo kinerja mereka di kelompok mereka sendiri pun masih nggak karu-karuan? iya kan?

Udah deh ya, mas, mbak yang ngerasa lagi aku omongin disini,
Bilang makasih aja deh ya ke aku, aku udah buat kalian ngetop dikit - dikit dengan masuk disini.
Hahahahaha.
Kalian bener - bener amazing loh ya. Rencana busuk yang sedang kalian rencanakan lo aku udah tau. Dan aku nggak takut sama sekali. Apalagi di belakangku banyak orang yang bakal mbantuin aku nguncal bom kentut ke kalian - kalian.
Udah deh ya, perbaikin aja kinerja kelompokmu sendiri bebeh! Kinerja kelompokku ya emang kayak gini, seperti yang kalian liat, maksimal banget kan? hahaha.
Kalo kalian pengen hasil dari kerja kelompok kalian maksimal kayak kelompokku, ya ayo dong, jangan buang waktu ngejatuhin kelompok lain, mulai berpikir out of the box dan POSITIVE THINKING !

Nah, kayaknya kalian emang bener- bener butuh asupan POSITIVE THINKING besar - besaran deh ya.
Kita - kita mau kok nularin ke kalian - kalian, asalkan kalian mau buka hati kalian selebaaar badannya Hulk.
Huahahahahaha~

Cepet tobat ya, mas, mbak~
bulan puasa loh~
(eh, kalian puasa juga kan?)

Minggu, 31 Juli 2011

Setelah Lama 'Mati Suri'...

Bulan Juli sudah berakhir. Namun sisa - sisa renik kenangan dari apa saja yang terjadi di bulan Juli masih tersisa. Dan aku harap akan terus ada disini. Di sudut hatiku.

Bulan Juli adalah bulan yang sangat 'full-schedule' untukku. Kerja, Kuliah, Organisasi adalah 3 hal yang mengisi hari-hariku di bulan Juli dengan sangat padat merayap. Pagi, kuliah. Siang, organisasi. Malam, kerja. Seperti itu terus - terusan setiap hari. Weekend pun, tidak ada waktu untuk diri sendiri. Masih harus bekerja lagi.
Capek? Rasanya tidak pernah (sempat) dirasa. Aku malah merasa, metabolisme tubuh menjadi terbalik. Dulunya, aku selalu merasa capek jika berkegiatan seharian penuh. Tapi, setelah bulan Juli terlewati, badanku semakin sakit dan pegal kalau aku tidak berkegiatan penuh seperti dulu.

Aku merindukan bulan Juli lagi.
Ketika aku terlalu sibuk dengan orang lain. Tidak sempat memikirkan kesendirianku.
Namun, waktu adalah waktu yang terus berjalan. Dan waktu sudah terlewatkan. Aku hanya bisa mengenangnya.

Mengenang tiap detik waktu yang mengalir tanpa aku sempat berpikir apakah aku akan terus sendiri.
Mengenang tiap orang yang menemaniku tanpa aku sempat berpikir apakah salah satu dari mereka adalah orang yang tepat.
Mengenang tiap tempat yang aku singgahi tanpa aku sempat berpikir apakah aku akan pergi ke tempat itu lagi setelahnya.
Mengenang tiap dosa yang pernah aku perbuat tanpa aku sempat berpikir apakah masih ada hari esok untuk menebusnya.
Mengenang tiap keringat yang mengucur deras tanpa aku sempat berpikir apakah esok masih ada sesuatu yang bisa mengucurkan kembali keringat ini.
Mengenang tiap omelan mama tanpa aku sempat berpikir apakah aku sudah menurutinya.
Mengenang akan pertanyaan apakah Tuhan dan cinta itu ada tanpa aku sempat berpikir sampai kapan aku dapat menemukan jawabannya

Selamat datang bulan Agustus.
Bulan yang penuh akan kenangan titik keringat perjuangan.
Oleh negara, oleh agama, oleh orang tua, oleh pendidikan, dan oleh diriku sendiri untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang belum terjawab.

Jumat, 10 Juni 2011

Impian yang Terlalu Tinggi


Katakan bahwa ketika itu aku terlalu muluk - muluk. Berkata kepada diriku sendiri bahwa semuanya itu adalah mungkin. Dan berusaha mewujudkannya dari titik nol. Bahwa kita bisa bertemu lagi, bersama lagi dan menjalin hubungan lagi.

Aku sudah menangkap maksudmu ketika itu. Tapi keyakinan dalam hatiku sungguh lebih kuat daripada akal sehatku. Kini aku mulai menyadari bahwa yang kau katakan itu sedikit banyak mengandung kebenaran.
Bahwa niat kuatku untuk sedikit demi sedikit mengumpulkan kekuatan untuk merengkuh kembali apa yang dulu telah aku katakan, sudah mulai memudar. Sedikit demi sedikit memudar.Tapi entah kenapa, semua itu masih meninggalkan setitik noktah yang selalu mengaitkan ingatanku padamu. Walaupun sekarang hidupku, secara teknis, jauh lebih baik daripada dulu ketika masih bersamamu.

Tidak pernah aku sadari kata-katamu ketika itu benar-benar bermakna untuk kita. Bahwa kita adalah lingkaran yang bertabrakan satu sama lain. Kita dan manisfestasi dari keinginan kita. Keinginan yang terlalu muluk – muluk. Keinginan yang terlalu tinggi. Yang membuat kita merasa sangat terluka setelah jatuh darinya.
Ya, ketika itu kamu benar. Sangat benar. Dengan kata – katamu yang mengatakan, “Betapa mudah apabila kita satu dan sama?”. Kamu tahu, kita tidak akan pernah bisa sama. Terlahir pun  kita sudah berbeda. Apa yang dikatakan orang – orang bahwa ‘Perbedaan itu Indah’ sudah tidak bisa aku lihat kerelevanannya. Perbedaan itu tidak indah, kawan. Bagiku pribadi, Perbedaan itu menyakitkan. Menyebabkan aku terjatuh dalam jurang yang dalam, tanpa adanya harapan untuk keluar lagi.

Mengutip kembali kata – katamu ketika itu,
‘Betapa akan lebih mudah jika kita tidak perlu memakai masker setiap hari dan berpura-pura tidak menyembunyikan rasa lapar di balik emosi sesaat?’

Ya, aku rasa, ketika itu kita hanyalah sekadar emosi sesaat. Bahwa ketika itu aku sedang sendiri, dank au juga sendiri. Kesepian di tengah orang – orang yang selalu melihatmu karena kamu ‘berbeda’. Karena aku menatapmu bukan dengan sudut pandang orang – orang itu. Bahwa aku tidak pernah menganggapmu berbeda. Walaupun secara teknis, kamu memang berbeda. Dan memang kamu memberikan kepadaku rasa sakit yang sangat berbeda. Jauh lebih dalam, dan aku merasa payah.

Di akhir paragraph tulisanmu ketika itu, kamu mengatakan bahwa ‘Semuanya akan baik – baik saja. Kamu tahu dan aku tahu, kita tidak pernah mengukir di udara’
Ya, udara itu telah berubah menjadi ruang kosong hampa udara. Dan kita bahkan tidak akan pernah bisa bernafas di dalamnya.

Aku percaya, kamu benar – benar pernah merasakan hal yang sama dengan yang aku rasakan. Tapi kita lah yang memilih kemana kita akan berlabuh dan tertambat, dan sepertinya cerita kita bukan untuk berlabuh dan tertambat. Tapi untuk berlabuh lalu kemudian melempar sauh, kembali berlayar.

Selamat jalan untukmu, untukku juga dan juga untuk hati yang belum sempat penuh dicinta.
Sampai berjumpa lagi di kehidupan berikutnya.

Jumat, 27 Mei 2011

Bukan Kompetisi, Tetapi Seleksi Alam


Kehadiranmu membukakan sebuah misteri yang selama ini tersembunyi.
Membuat rasa pahit tersayat di lidah yang sebelumnya selalu manis.
Mematahkan setiap rumus paten yang sudah lama aku indahkan.
 Merusak tatanan setiap norma yang telah ku lakukan berulang.
Walaupun tadinya gelap, panas dan perih.
Hingga dadaku sesak dan hampir mati.
Tapi kamu tetaplah kamu.
Yang sungguh – sungguh kamu.
Yang selamanya akan tetap kamu.

Kamu anggap dunia ini permainan dadu.
Kamu anggap cerita kita hanya palsu.
Ketika aku mencoba mencari hatimu.
Aku cari kemanapun tidak ketemu.
Ternyata hatimu telah beku.
Tapi bertemu denganmu telah membuka mataku.
Menjernihkan hatiku.
Mengindahkan hari-hariku.
Dan memperluas duniaku.

Bahwa selama ini aku salah memahami.

Dulu aku kira dalam cerita ini,
Ada aku, kamu, dia, mereka dan dia yang lain lagi.
Kamu ada untuk berkompetisi.
Mengalahkan dia, dia yang lain dan juga mereka.
Tapi ketika kamu telah pergi.
Aku menyadari bahwa ini bukan kompetisi.
Ini adalah seleksi alam yang alami.
Bukan karena siapa yang menang mengalahkan siapa.
Bukan untuk apa yang diperebutkan siapa.
Tetapi untuk yang bertahan, dialah yang menang.

Dan ternyata tidak ada seorang pun yang menjadi pemenang disini.
Bukan kamu, Bukan dia, Bukan mereka dan bukan dia yang lain.

27052011-00.42 WIB

Kamis, 28 April 2011

Bunga Ungu di Kebun Bunga

Bunga cantik itu berwarna ungu,
dengan kelopak – kelopak indah bermekaran yang menawan hati.
Batangnya tidak terlalu panjang namun tebal.
Membuatnya sepintas terlihat lemah, juga kuat.
Lemah karena panjangnya yang tidak seberapa.
Namun kuat karena ketebalannya yang meyakinkan.

Dia adalah salah satu dari sekian banyak bunga yang menghuni kebunku.
Kebunku penuh dengan beraneka warna bunga.
Ungu, Kuning, Merah, Oranye dan banyak lagi.

Si ungu ini adalah bunga pertama yang aku tanam.
Tidak ada yang aneh dengannya. Dia sangat indah dan sangat aku sayang.
Bunga-bunga yang lain juga suka padanya.
Dia selalu ceria dan membuat bunga yang lain nampak indah.

Suatu hari, datanglah si Tukang Kebun.
Ia selalu memeriksa bunga – bungaku satu persatu.
Lalu merawatnya dengan obat ketika ada yang sakit.
Aku selalu berdoa kepada peri tanaman,
Agar tidak ada satu bunga pun yang sakit.

Tukang kebun lama sekali mengamati bunga unguku.
Aku bertanya-tanya ada apa dalam hati.
Dan menyilangkan jariku agar si ungu tidak mengapa.

Tukang kebun menghampiriku dengan wajah sedih.
Mengatakan bahwa bunga unguku sedang sakit.
Dan mungkin kelopaknya tidak akan semekar dahulu.
Dalam hatiku ingin menangis,
Aku suka sekali melihat bunga unguku mekar dengan sempurna.

Tapi kemudian bunga unguku memancarkan senyuman hangatnya.
Aku akan tetap bermekaran, walau tidak secantik dahulu.
Begitu bisiknya.

Bunga – bunga yang lain pun menggetarkan sesuatu yang sama.
Agar aku tidak terlalu bersedih.
Karena bunga unguku akan tetap ada.
Di tengah – tengah bunga yang lain.

Dan angin pun berhembus.
Mengeringkan air mataku.
Menata senyumku.

(28 April 2011. 23:09.)

Sabtu, 23 April 2011

Teruntuk Dia, Dia yang Lain, dan Dia yang Lainnya Lagi


Malam ini, Gemerlapan lampu kota terasa berbeda. Sedikit asing, namun menyenangkan. Setelah sekian lama hanya berdiam diri di rumah saja selama weekend, kini aku mulai mencoba menyibukan diri lagi.

Kotaku ramai malam ini. Banyak diadakan acara yang dapat menyejukkan kaum hedonis rupanya. Pintar sekali mereka yang berbisnis hiburan ini. Warga kotaku, yang katanya kota terbesar kedua setelah ibukota, benar-benar sedang haus hiburan. Long weekend katanya. Liburan beruntun. Jumat – Minggu. Bahkan ada beberapa yang sudah sengaja meliburkan diri sejak hari Kamis. Nikmati sajalah teman - teman, Dan aku sendiri pun merasa tidak pernah berlibur.

Hati dan pikiranku tidak pernah ’berlibur’. Selalu dalam kondisi under pressure yang membuatku kadang-kadang terpikir untuk meledakkan diri saja. Tapi tidak meledakkan diri atas nama agama-agama atau konflik tidak jelas lainnya itu loh. Aku hanya ingin meledakkan apa yang sebenarnya ingin aku muntahkan, semua pikiran sumpek yang ingin menyeruak keluar. Ya, aku hanya ingin meledak. Setidaknya, malam ini saja.

Acara di sebuah taman ini sudah penuh dengan hingar bingar manusia sejak aku dan teman-temanku datang. Bertemakan festival makanan dan musik khas, acara ini sungguh menarik massa yang unik. Sedangkan aku dan teman-temanku mencoba peruntungan sekaligus mengisi waktu luang. (Walaupun tidak ada waktu luang dalam kamusku, sebenarnya). Irama musik perkusi menyambut kedatanganku. Namun aku kurang dapat menikmatinya. Aku coba mengalihkan perhatian ke stan – stan makanan yang ada di sekitar, namun aku harus dengan sadar berbalik putar arah ke tempat asal, karena uang di dompet tidak memungkinkan. Akhirnya, aku datangi stan pendidikan yang menawarkan beasiswa untuk kuliah di Amerika. Aku ambil semua brosur disana. Berharap bisa kecantol di salah satu program yang ada. Lagi-lagi, harapan bodoh itu membuatku excited tidak karuan.

Dengan bosan, aku lihat sekeliling. Rata-rata mereka datang dengan pasangan masing-masing. Tua-muda, jelek-cantik, kaya-biasa aja, semuanya. Lalu aku melihat diriku sendiri. Dan tersenyum. Entahlah, aku merasa bahagia melihat mereka semua bahagia dalam cerita mereka sendiri. Membuatku semakin nyaman dengan kesendirianku kali ini.

Dari sudut pandang yang lain, aku melihat seorang pria (atau mungkin lelaki? Karena usia yang sepertinya belum terlalu dewasa) sedang menggendong bayi. Sangat mungkin, yang digendong itu anaknya. Lelaki itu sangat cuek, memakai t shirt dan eyeliner di mata dengan sangat mencolok. Aku merasa pemandangan itu lucu. Aku akan selalu mengingatnya dengan tag line yang aku buat sendiri, ”Emo boy with his baby sweetie” lalu tertawa terbahak-bahak sendirian. Tidak peduli walau dianggap gila.

Pandanganku tertuju ke pria yang ada di sebelah Si ‘Emo Boy featuring His Cutie Baby’ itu. Ada seorang pria dengan dandanan gothic, dan baju sobek-sobek sana-sini sedang melamun, muram, dan menghisap rokoknya sangat dalam. Sepertinya Ia sedang sedikit depresi, sama sepertiku. (atau mungkin Ia hanya berakting seram?) Tapi yang membedakan kami adalah, aku sama sekali tidak ingin menampakkan wajah muram durjaku ke orang-orang, apalagi teman-temanku. Itulah penyebab, mungkin anda sekalian, jarang melihatku murung.

Terpikirkan sekilas pada seseorang itu, aku mengirim sms basa-basi kepadanya. Aku merindukannya. Rindu yang membuat malam – malam dinginmu terasa seperti di gurun sahara. Dan begitu pula sebaliknya. Siang mu yang menyengat dengan gilanya menjadi serasa di puncak gunung everest. Menyakitkan.
Dia membalas smsku. Hatiku sepintas seperti disiram minyak tanah, menunggu untuk disulut api.

Setelah itu, ada sesosok manusia yang kedatangannya benar-benar tidak terekspektasikan. Tapi dia datang, dengan senyum dinginnya. Entah maksudnya apa, entah memang dia ingin bertemu aku disana atau karena dia bingung menghabiskan malam dimana, tapi aku benar-benar berterima kasih. Setidaknya, kedatangannya tadi membuatku sedikit merasa seperti ’manusia’, rasa yang sudah aku lupakan akhir-akhir ini.

Mungkin kali ini aku benar-benar kecewa dan terluka dalam. Mengingat bahwa kebahagiaan untukku harus menunggu sampai waktu yang tidak terdefinisikan. Dengan manusia-manusia brengsek yang sama saja, datang dan pergi tanpa permisi. Dengan kekacauan memori yang mungkin aku idap permanen. Aku hanya ingin menghapus dan mengingat semuanya secara acak.

Memaksakan hati untuk menerima apa yang ada, aku rasa bukan pilihan yang bijak saat ini. Karena memang tidak ada yang layak untuk memilih dan dipilih disini. Cinta dan kebahagiaan telah tahu waktunya yang tepat. Aku disini, ingin lebih dapat menerima hal itu.

Untuk dia, yang dengan mudahnya meninggalkan dan melupakanku dengan dunia yang baru (atau mungkin wanita baru?)
Untuk dia yang lain, yang dengan entengnya melupakan semua rasanya padaku dan berkelakuan seolah tidak pernah terjadi apapun. Dan kini bersiap pergi menjauh sejauh-jauhnya dariku.
Untuk dia yang lain lagi, yang dengan kurang ajarnya meminta ’sesuatu yang penuh’ kepadaku, padahal dia tidak pernah menganggapku ’penuh’ selayaknya.
Untuk dia yang lainnya lagi, yang dengan entengnya mengatakan sedang trauma untuk merajut kisah, dan dengan sombongnya menyuruhku untuk menunggu. Padahal dia dulunya yang berjanji untuk menungguku. Dia inilah yang suka ingkar janji.
Dan untuk dia-dia-dia yang lain. Yang tidak ingin aku jabarkan satu perdua pertiga perempat disini. Karena sungguh, aku sudah lelah dengan kalian semua.

Resapi rentetan kata penuh makna dalam lirik lagu satu ini.

I Will Remember You – Sarah McLachlan

I will remember you
Will you remember me?
Don’t let your life pass you by
Weep not for the memories

Remember the good times that we had?
I let them slip away from us when things got bad
How clearly I first saw you smilin’ in the sun
Wanna feel your warmth upon me, I wanna be the one

I will remember you
Will you remember me?
Don’t let your life pass you by
Weep not for the memories

I’m so tired but I can’t sleep
Standin’ on the edge of something much too deep
It’s funny how we feel so much but we cannot say a word
We are screaming inside, but we can’t be heard

But I will remember you
Will you remember me?
Don’t let your life pass you by
Weep not for the memories

I’m so afraid to love you, but more afraid to loose
Clinging to a past that doesn’t let me choose
Once there was a darkness, deep and endless night
You gave me everything you had, oh you gave me light

And I will remember you
Will you remember me?
Don’t let your life pass you by
Weep not for the memories

And I will remember you
Will you remember me?
Don’t let your life pass you by
Weep not for the memories
Weep not for the memories

Karena aku benar-benar akan mengingat kalian semua, wahai dia-dia-dia dan dia-ku yang lain.
Sebagai pelajaran atas apa yang tidak boleh aku ulangi lagi sepanjang hidupku.
Sebagai kekacauan sementara yang membuatku sempat ingin meledak.
Yang mengajariku dengan bijak dan naif, bahwa CINTA DAN KEBAHAGIAAN TELAH MEMILIH WAKTUNYA SENDIRI.

Senin, 04 April 2011

Bukan Buronan, Bukan Polisi

...

"Bagaimana keadaanmu?", Aku menanyakan hal bodoh yang tidak seharusnya aku tanyakan. Aku tahu, kamu tidak suka dengan keadaan yang kita harus hadapi selama kurang lebih 3 jam ini. Tapi aku menanyaimu karena sungguh aku peduli.
"Aku mencoba untuk baik-baik saja. Ini tidak selamanya kan?", kamu menjawab dengan muka khas bad mood mu yang sudah aku hafal.
"Baiklah, yah, untungnya ini tidak selamanya. Kau akan baik-baik saja", Aku mencoba menghiburnya sedikit agar perasaannya sedikit ringan.
Mobil tetap melaju kencang di jalan rusak yang berkelok. Kiri dan kanan adalah jurang. Untungnya, kita berkendara malam. Tidak terlalu menakutkan bila melihat pemandangan dari kaca samping mobil. Angin berhembus dari kaca yang ku buka sedikit.

Aku tidak tahu bagaimana kita memainkan peran kita masing-masing disini. Kamu tetap manis seperti biasanya. Dan aku merasakannya sebagai siksaan. Aku harus menahan diriku untuk tidak menikmatimu lebih dari yang seharusnya. Sebelum perjalanan itu, aku juga melihatmu memandang seperti itu kepadaku. Pandangan sayang yang penuh siksaan. Aku tahu, suatu saat, hal ini pasti menjadi netral dan diantara kita tidak ada perasaan itu lagi.

Dan hal itu nampaknya terjadi hari ini. Nampaknya kamu sudah tidak terguncang atas perasaanmu sendiri. Kamu sudah ikhlas melepasku. Dan sepertinya kamu juga mengharapkan aku melakukan hal yang sama.
Untuk kamu tahu, Tidak ada yang akan aku sesali. Aku menikmati kisah singkat ini. Dan aku juga menikmati untuk melihatmu hanya sebatas punggung saja. Aku menyadari kenyataan, aku tidak bisa menikmati keutuhanmu.

Hari ini, aku memutuskan berhenti. Berhenti saja. Seperti kamu.
Tidak ada yang harus dikejar lagi. Karena kamu bukan buronan. Dan aku bukan polisi.
Kita hanya perlu menegaskan apa yang ada di depan kita sekarang. Tidak akan ada lagi hubungan lebih dari teman.

Aku tidak mau tahu lagi dengan perasaanmu. Entah perasaanmu yang tertahan itu, atau perasaan terang-teranganmu ketika melihatku.
Dan aku juga akan menegaskan pada diriku sendiri. Bahwa kamu bukan piala untuk dipamerkan. Bahwa kamu bukan boneka yang bisa aku mainkan sesuka hatiku. Bahwa kamu bukan buronan dan aku bukan polisi intel yang harus mengejarmu ke ujung dunia sekalipun. Bahwa kamu punya kehidupanmu sendiri yang harus kamu jalani setelah ini. Dan bahwa aku juga mempunyai mimpiku sendiri untuk aku kejar. Dan masih banyak bahwa-bahwa yang lain perihal perasaanku kepadamu.

Bahwa kamu tidak sama dengan aku.

...
Tidak ada yang salah akan kisah singkat ini. Karena bagiku hidup adalah dark chocolate. Manis dan pahit di saat yang sama. Begitulah caraku menikmatimu.

Kelak, aku meyakini, akan ada pertemuan kembali kita berdua. Entah kamu yang mendatangiku, ataupun sebaliknya. Karena dengan semua yang telah kita lalui bersama, aku yakin ada suatu hal yang masing-masing dari kita tidak akan pernah kita lupakan. Bahwa sempat ada perasaan yang kemudian harus tertahan. Yang tertahan dan akan 'aktif' kembali suatu saat nanti. Entah kapan.

Kamu memicingkan mata di kamera DSLRmu, bersiap mengambil gambar yang aku rasa itu aku. Aku tersenyum melihat ke lensa kamera.
Sesaat kemudian kamu menggumamkan sesuatu di bahasa lain yang tidak aku mengerti.
"Apa yang kamu katakan tadi?", aku bertanya karena aku sangat penasaran.
"Hmmm, bukan apa-apa", kamu tidak memberitahuku.
"Ayolah, beritahu aku...", kataku setengah memaksa.
"Tidak.. ", katamu sambil tersenyum nakal.
Aku memukulmu kecil dan aku yakin itu tidak menyakitimu. Kamu melindungi badanmu dengan tanganmu. Dan tangan itu yang akhirnya aku pukul-pukul kecil.
"Apakah sesuatu itu hal yang buruk atau hal yang baik?", pertanyaanku mulai menampakkan keputus asaan.
"Tentu saja sesuatu yang baik. Tentangmu", kamu menjawab dengan senyuman diiringi deburan ombak di salah satu tempat yang paling aku suka, Laut.

Aku sangat menyukai senyuman itu. Dan juga keakraban kita. Tentu saja itu hal pertama yang aku ingat tentangmu. Satu diantara banyak detil kecil yang akan selalu aku ingat tentangmu.
Tahukah kamu, saat percakapan itu, di tengah deburan ombak dan laut yang memecah karang, aku sangat ingin memelukmu.
Dan berkata, "Ingatlah selalu saat ini"





Dan deru ombak di hatiku perlahan melemah.
Selamat tinggal.

Jumat, 18 Maret 2011

...

I dont want to write a lot in this blog post. This song is just express my feeling best. :)
yes, Good bye my lover :)

"Goodbye My Lover"

Did I disappoint you or let you down?
Should I be feeling guilty or let the judges frown?
'Cause I saw the end before we'd begun,
Yes I saw you were blinded and I knew I had won.
So I took what's mine by eternal right.
Took your soul out into the night.
It may be over but it won't stop there,
I am here for you if you'd only care.
You touched my heart you touched my soul.
You changed my life and all my goals.
And love is blind and that I knew when,
My heart was blinded by you.
I've kissed your lips and held your hand.
Shared your dreams and shared your bed.
I know you well, I know your smell.
I've been addicted to you.

[x2]
Goodbye my lover.
Goodbye my friend.
You have been the one.
You have been the one for me.

I am a dreamer and when I wake,
You can't break my spirit - it's my dreams you take.
And as you move on, remember me,
Remember us and all we used to be
I've seen you cry, I've seen you smile.
I've watched you sleeping for a while.
I'd be the father of your child.
I'd spend a lifetime with you.
I know your fears and you know mine.
We've had our doubts but now we're fine,
And I love you, I swear that's true.
I cannot live without you.

[x2]
Goodbye my lover.
Goodbye my friend.
You have been the one.
You have been the one for me.

And I still hold your hand in mine.
In mine when I'm asleep.
And I will bare my soul in time,
When I'm kneeling at your feet.
Goodbye my lover.
Goodbye my friend.
You have been the one.
You have been the one for me.

I'm so hollow, baby, I'm so hollow.
I'm so, I'm so, I'm so hollow.
I'm so hollow, baby, I'm so hollow.
I'm so, I'm so, I'm so hollow.

Sabtu, 12 Maret 2011

Beberapa Kisah Cinta Lokasi


Imajinasi dalam Ombak Serat Kayu..
Aku selalu menemukan aku hanyut dalam setiap buku bagus yang aku baca. Kemampuan imajinasiku memang selalu di atas rata-rata untuk selalu menjadikan ‘aku’ sebagai tokoh utama yang mengarungi kisah dalam buku.Dan aku juga menjalani hari-hariku seperti aku membaca buku-buku itu. Setiap plot aku baca perlahan, sedikit terkejut ketika ada beberapa kejutan, dan kadang juga senang karena aku bisa membuat alurnya berjalan sekehendakku.

Akhir Cerita..
Dan aku tidak pernah lagi membuka halaman akhir buku(seperti yang dulu sering sekali aku lakukan), hanya sekadar untuk memuaskan rasa penasaranku terhadap endingnya. Dan itulah juga yang berusaha aku lakukan sekarang. Aku tidak lagi mencoba menebak-nebak bagaimana kisahku nantinya. Karena yang selama ini terjadi, tebakanku selalu salah, bahkan sangat sekali bertolak belakang.

Jelmaan Tokoh Imajiner..
Kini pun, aku menjalani kisah yang sangat bertolak belakang dengan apa yang pernah aku bayangkan. Kisah cinta yang suram setelah dia yang ‘sok kuasa’ itu meninggalkanku ternyata mulai mencerah. Aku tidak pernah berharap akan sebagus dan juga seruwet ini. Dan diriku yang tidak siap, sangat terkejut menghadapi ini namun selalu berpura-pura ‘tidak terkejut’. Pengecut memang, tapi dengan begini aku merasa lebih baik.
Lelaki-lelaki itu memang tidak seperti tokoh-tokoh dari buku-buku yang menjadi fantasi cintaku selama ini. Mereka berbeda namun tidak lebih buruk juga.

Cinta Pertama..
Aku masih ingat dengan benar. Umurku sekitar 5 tahun ketika itu. Mama selalu membelikan aku majalah ‘BOBO’ dan aku ingat ketika itu aku jatuh cinta dengan karakter yang bernama ‘Oki’ dari cerita pendek bergambar yang dimuat di majalah itu. Dia semacam manusia yang berpakaian hijau, lengkap dengan topi hijau pula. Mungkin itu salah satu penyebab mengapa aku selalu tersentak apabila mendengar, berkenalan atau berteman dengan lelaki yang bernama ‘Oki. Hahahaha. Alam bawah sadarku tergelitik mungkin karena dulu aku pernah memendam cinta gila pada sebuah karakter komik strip bergambar pada majalah anak-anak.

Cinta Berkelanjutan..
Setelah Oki, cintaku pada karakter fiksi semakin berkelanjutan. Aku pernah tergila-gila pada Tuksedo Bertopeng, Pacar Sailor Moon. Lalu aku juga sering bermimpi andaikan mempunyai pacar seperti Dekisugi, tokoh dalam buku Doraemon. Komik – komik jepang memang menginvasi masa SD ku. Tokoh – tokoh lelaki misterius dalam cerita komik Jepang seperti ‘Daddy Long Legs’, ‘Sepatu Kaca’, Seri komik balet ‘Mary Chan’ dan lain-lain juga sedikit banyak mempengaruhi selera cowokku saat ini. Betapa benar, apa yang kita baca, lihat dan rasakan selama bertumbuh akan mempengaruhi cara berpikir kita.

Cinta Masa Remaja
Aku mulai membaca novel-novel samurai dari Jepang dan juga novel-novel fiksi Inggris. Sahabatku ketika SMP, memperkenalkan aku pertama kali dengan novel Jepang ‘Samurai : Kastel Awan Burung Gereja’. Bisa jadi, inilah ketertarikan awalku pada negeri Jepang. Dilanjutkan dengan invasi musik – musik Jepang yang telah ku dapat awal – awal SMP dari saudara sepupuku, membuat imajinasiku tentang Jepang dan lelaki samurai nya semakin menggila. Selanjutnya, aku sudah menemukan diriku hanyut dengan cerita-cerita samurai Jepang di ‘Taiko’, ‘ Musashi’ dan juga sastra Jepang moderen ‘Norwegian Wood’. Sangat beruntung sekali aku ketika itu, bisa menikmati buku-buku tebal dan mahal tersebut dengan gratis. Karena aku meminjam pada Bu Ahmad, tetanggaku yang punya perpustakaan kecil tidak resmi di ruang tamu rumahnya. Aku juga sudah membaca ‘Memoirs Of a Geisha’ ketika itu. Tapi aku sama sekali tidak berminat melihat filmnya.
Petualanganku dengan novel – novel fiksi Inggris adalah dengan seri buku Harry Potter. Kadang saking gilanya, aku bisa membaca buku Harry Potter sampai 3 – 4 kali. Aku membayangkan diriku berada di Hogwarts dengan segala sihir dan juga makhluk – makhluk yang hanya bisa kita temui di imajinasi kita sendiri.
Aku jatuh cinta pada Cedric, namun di seri ‘Goblet Of Fire’ dia mati dibunuh Voldemort. Aku berpindah haluan dengan mencintai masa remaja Tom Riddle yang jenius dan misterius. Sungguh gila, aku pernah mencintai tokoh penjahat, meskipun hanya tokoh fiksi dalam buku cerita fiksi.

Dewasa dan Imajinasi yang Berbanding Lurus
Aku semakin beranjak dewasa, namun kegilaanku jatuh cinta dengan tokoh fiksi dalam buku tidak pernah berhenti. Ketika SMA, aku mulai membaca buku – buku Dewi Lestari. Pada buku supernova seri pertamanya, aku jatuh cinta dengan Ferre. Tokoh utama yang terlibat cinta dengan wanita beristri bernama Rana yang kemudian kandas. Yang menjadi tokoh dalam novel yang dikisahkan oleh sepasang pasangan homo yang dikisahkan dalam buku ini. Bingung? Baca saja bukunya, lalu kamu akan mengerti maksudnya.
Lalu, aku jatuh cinta dengan Bodhi. Tokoh yang diciptakan Dee (Nama pena Dewi Lestari) di seri supernova – Akar nya. Tidak hanya ada Bodhi disini, aku menemukan cinta segitiga antara aku – Bodhi – Kell. Kell adalah seniman tattoo yang sangat misterius. Dan Kell mengingatkanku akan orang yang sekarang ada di sampingku. Lelaki bertattoo yang misterius. :”>
Setelah cinta segitiga dengan Bodhi dan Kell dari supernova – akar. Aku jatuh cinta dengan Toni dari supernova – petir yang sayangnya jatuh cinta dengan Elektra. :(

Hati yang Labil, Plin plan dan Tak Tentu Arah
Begitulah, semakin aku banyak membaca buku, semakin aku sering jatuh cinta dengan tokoh fiksi yang ada di dalamnya. Dan semakin kompleks pula tipe lelaki DALAM DUNIA NYATA yang bisa membuatku tertarik.
Begitulah, aku sangat suka dengan lelaki yang pintar, misterius dan berbeda.
Beberapa hari yang lalu aku membaca buku karya Ayu Utami yang berjudul ‘Bilangan Fu’. And as u can see, aku jatuh cinta dengan Parang Jati. Salah satu tokoh yang ada di buku itu. Dia bukan tokoh utama dalam buku itu, tapi dia sangat sentral. Buah pemikirannya juga tidak jauh berbeda denganku. Budaya dan religi yang hidup berdampingan menurut kami adalah tindakan yang sia-sia. Karena mereka serupa dengan sisi mata uang yang berlainan.

Welcome To My World!!
Ya, welcome to my world untuk kamu yang baru saja join to the club! Semoga semuanya bisa mengalir dengan indah seperti mengalirnya air ke dari hulu ke hilir, bergeraknya matahari yang terbit dan tenggelam dari timur ke barat dan juga sebaliknya. Aku tidak akan menebak – nebak atau mulai merencanakan sesuatu sekarang. Aku tidak ingin mengetahui apa yang belum waktunya untuk aku ketahui. Aku akan menyimpannya, karena aku yakin, sesuatu yang semestinya terbuka pasti akan terbuka suatu hari nanti. Tidak akan berharap terlalu banyak lagi, tapi juga tidak akan menjadi orang lembek yang putus asa. Aku akan menyongsong semuanya dengan senyuman. Seperti aku yang selalu tersenyum ketika bersamamu. :)

Selasa, 15 Februari 2011

Japanese World - Chicken Katsu - Valentine Days (4 days review)

Tahun ini, 2011, emang aku lagi jomblo dan nggak punya alasan buat ngerayain Valentine. Tapi entah kenapa, ada aja sesuatu yang bikin aku seneng banget jadi JOMBLO valentine tahun ini. 

Berawal dari tanggal 12 - 13 Februari 2011,
Himpunan Mahasiswa Jurusanku ngadain acara Japanese World 2011. Di acara itu, aku dipercaya oleh mantan ketua panitia, Almarhumah Meita Nurdiansyah buat jadi sie acara.
Untuk kapasitas acara segede itu otomatis aku harus nginep di kampus. dari 11 Februari malem, aku udah nggak pulang. bawa tas isi baju-baju yang aku kira bisa cukup buat 3 hari (ternyata nggak cukup :p )

11 Februari 2011,
Berasa Tidur Di Kutub Selatan...
Malem pertama,
aku ama Yulia 'Okong' Ulfah dan Vivi tidur di ruang kelas 314 (ruang kelas yang dibuat rumah hantu di JW 2011)
Tuh kelas gede banget dengan 2 ato 3 AC. dan manusianya cuman aku, yulia, vivi bertiga, AC nyala semua. Berasa tidur di kutub selatan, jadi penguin semalem. Jam 4 pagi aku kebangun. Kedinginan. Hidung berasa beku, Sulit buat nafas. Akhirnya aku pindah ke ruang kelas 307 yang jadi gudang panitia dan ACnya nggak dinyalain. Es batu di hidungku langsung cair. Fiuhh, legaaa.. :)


12 Februari 2011
Japanese World hari I... ATSUI = HUJAAAAN!!!
Jam setengah 6, Dina 'Onyonk' Rachmawati, si ketua panitia yang doyan banget ngupil, udah ngobrak-ngobrak Cintia buat bangunin aku.
Oke, kita harus segera briefing untuk acara JW 2011 hari itu.
Akhirnya acara berlangsung sampe jam 5 sore lebih 15 menit dan harus STOP ketika penampilan ATSUI band karena hujan yang semakin deras.
dan aku memutuskan sesuatu yang ekstrim disitu, tanpa pikir panjang, aku bilang 'OK, ATSUI maennya di-delay besok'
aku bahkan bilang itu tanpa ngeliat rundown dan memperkirakan waktu. Okelah, jalan aja dulu.
Malemnya, setelah mengalami pertentangan panjang dengan setan malas yang bercokol di otakku, aku menyelesaikan rundown baru buat besoknya JW hari kedua, 13 Februari 2011.

Nggak tidur - tidur ampe malem gara-gara mbak Ninis sms mulu nyiapin njemput Guest Star JW 2011, C'Hick~en~Katsu band yang dateng jauh-jauh dari Jakarta di Stasiun Gubeng. Dengan ngedumel, akhirnya handphone aku silent dan aku tindihin pas tidur. Sumpah, JW hari pertama aja udah capeknya gila, apalagi besoknya. Maaf ya mbak ninis, waktu malam-malam itu aku tidak membalas semua smsmu. hehe :p


13 Februari 2011,
Japanese World 2011 hari kedua... 
Stasiun Gubeng dan Celana Kolor Motif Bunga-bunga...
Tidur di SC BEM bareng Yulia dan Bune malem itu bener-bener nyenyak dan bisa nge-recharge baterai badan yang kemarennya ngedrop ga karuan.
Jam 5 dibangunkan oleh telpon dari temen-temen C'Hick~en~Katsu yang ternyata udah ngendon di Stasiun Gubeng.
Dan ketika telpon ditutup, handphone isinya udah 8 sms. Hahahaha. Dari C'Hick~en~Katsu, mbak ninis, mbak ninis, dan lain-lain. C'Hick~en~Katsu yang udah sampe stasiun, nggak aku hiraukan, aku malah eek dan cuci muka dulu sebelum ngejemput mereka. akhirnya sekitar setengah 6 aku, mbak ninis, mas ade (pacarnya mbak ninis) berangkat jemput C'Hick~en~Katsu di stasiun Gubeng. Dengan tampang bangun tidur, kaos buat tidur 2 malem yang lalu (warna kuning mangkak), didobel sweater garis-garis, sandal jepit converse yang udah setipis triplek dan CELANA KOLOR BALI BERMOTIF KEMBANG-KEMBANG, aku pergi jemput guest star.
watdefak banget yak, bener - bener first impression yang gagal. hahahaha.
Biarin aja deh, gak peduli :p

Setelah nganterin C'Hick~en~Katsu di rumah Onyonk, sekalian aja ternyata kita anter C'Hick~en~Katsu check sound di kampus. Setelah sampe kampus, jam setengah 10an gitu, aku ngebut mandi dan dress up jadi MC dadakan karena MC cewek yang pagi nggak bisa dateng.
Rundown acara berantakan, tapi masih bisa diselamatkan.
Siang jam 12an, matahari panasnya bukan main. Jam 4an mendung menjadi-jadi. dan mas obenk yang lagi jemput C'Hick~en~Katsu udah koar-koar via sms kalo daerah A. Yani udah ujan. Aku panik setengah megap-megap. Nggak lama, ujan beneran. Acara ditunda. Penonton yang tadinya rame, udah pada pulang semua.

Stress banget aku waktu itu. ACARA yang udah aku siapin dari lama, GAGAL TOTAL. Dihantui rasa bersalah ke mbak meita, onyonk, dan pengunjung serta pengisi acara, bikin aku bener-bener DOWN.
Sampe break adzan maghrib, dengan gerimis rintik hujan, aku minta tolong mbak meitha (stage manager JW 2011) buat mulai lagi acaranya.
Acara dimulai, band-band yang belum tampil akhirnya tampil. obake-obake dari rumah hantu juga pada 'keluar'.
Anehnya, ketika atsui maen, hujan semakin deras. Oke, mungkin harus ganti nama jadi 'ame' = 'hujan'. hehehe.

Puncak Acara Japanese World 2011.. 
SUGOI, yang pulang duluan, NYESEL!!
Setelah itu, C'Hick~en~Katsu maen. Guest starnya JW 2011 nih.
dari awal tau genre bandnya, aku udah ngotot banget bilang ke mbak meita pengen ngundang mereka. setelah download video-videonya di youtube, aku pamerin ke mbak meita, mbak meita ikut-ikutan setuju. Harganya dapet pula. hehehe. dan di tengah-tengah penampilan mereka, kita nampilin slide foto-fotonya mbak meita. (thanks to lek hadi+mas wawan)
dan C'Hick~en~Katsu juga persembahin sebuah lagu buat mbak meita. thanks banget guys :(
setelah C'Hick~en~Katsu tampil, ada bon odori dan ditutup kembang api. suka banget ama kembang apinya. bener-bener mahal :)

14 februari 2011
Pagi valentine yang cerah, everybody :)
tapi nggak buat mataku dan seluruh badanku yang berasa abis dipukulin orang sekampung. capek banget. semalem jam 12 aku maksain pulang kerumah karena belum sempet ketemu papa yang baru pulang dari batam. padahal selasa pagi papa udah balik.
sayangnya, nggak bisa lama-lama di rumah ama papa. aku harus ke rumah onyonk yang a. yani buat siap-siap nganterin C'Hick~en~Katsu pulang ke stasiun gubeng.

sialnya, tiket kereta mereka ketinggalan di rumah onyonk, dan ketika udah diambil pun, kereta dengan sombongnya udah berangkat.hahahaha . setelah berusaha ngejar tiket kereta berikutnya di stasiun pasar turi, yang berakhir gagal, akhirnya C'Hick~en~Katsu NGINEP SEMALEM LAGI di SURABAYA. hahahaha :))
sehabis nganterin C'Hick~en~Katsu yang BALIK KUCING ke rumah onyonk a. yani, aku diajakin papa-mama-adek makan sop kaki kambing bang memet di jemursari.

di rumah, ternyata papa udah beliin aku,mama,adek coklat chunky bar yang bittersweet edisi gede. makmur banget aku hari itu.
tapi tetep aja, badan pegel kayak abis bajak sawah.

15 Februari 2011 (hari ini)
Farewell ama C'Hick~en~Katsu.. Sediiiihhh bangeeeeeeeet... :'(

Aku bangun pagi lagi hari ini. Nganterin papa ke juanda. Yah, papa balik batam lagi. Sedih banget. Belum sempet lama-lamaan ngobrol ama papa, kayak dulu. How i still missed him so much.
Setelah anter papa, aku ke rumah onyonk lagi, buat nganter C'Hick~en~Katsu ke stasiun (lagi)
Pas di rumah Onyonk, ternyata aku ngalamin kejadian spooky. Dari bayangan tivi di ruang keluarganya onyonk, aku yang pas itu di ruang tamu, bisa ngeliat bayangan item lagi merayap di bawah meja makan. beneran deh, serem banget. dan sebelumnya, ada suara-suara gitu. beneran berasa jadi Jupe di film horror gue. hahahaha

Nganterin C'Hick~en~Katsu ke stasiun...
Aku nggak ngebayangin, bakal seberat itu melepas mereka pulang balik ke Jakarta. 3 Hari dan sudah membekas di hati.
Qwil, Bagor, Adden, Ical, Jabra, Andre, Dayat, Jay, dkk. 
Ketawa bareng, Susah bareng, Ngakak bareng, Gila-gilaan bareng. temen- temen C'Hick~en~Katsu bener-bener outstanding. Moga-moga mereka bakal lebih sering manggung di Surabaya :)

Sepulang nganterin ke stasiun...
Aku, Onyonk, 2 temen onyonk yang dimintain nyupirin chiku (teddy, kohar) balik lagi ke rumah hantu a. yani
aku ama onyonk lanjut ke royal. i need my new bra. hehehe
abis hang out berdua ama onyonk, aku pulang dan ngupdate blog ini.

Valentine taun ini..
overall, gokil. 
aku banyak ketemu dan ngalamin kejadian seru yang bahkan rasanya lebih manis ketimbang berkarung-karung coklat toblerone (emang sejak kapan toblerone dikarungin??)

Oh iya ada sepucuk pesan 'galau' dan 'labil' nih,
buat : orang yang ngerasa..
pesan : moga-moga Juni ketemu lagi yaaaa :)
hehehe..

udah ah nulis diarynya, capeeeeeeeeeeeeeeeeeeek :D

Jumat, 04 Februari 2011

Tomorrow : Going to Lamongan!!

Hari ini,
Kita udah ngerencanain, besok mau ambil mobil mas Wawan di Lamongan. Sekalian datang ke makamnya mbak Meti.

Aku belum pernah kesana.
It'll be my first time.
dan aku kangen banget ama dia.

Kangen gila-gilaan ama dia. Ngobrol bahasa inggris nggak karu-karuan. Kangen ngeliat bajunya yang kembang-kembang. Kangen banget lah pokoknya.
Walaupun besok nggak ketemu langsung ama dia, tapi setidaknya aku bisa ke tempat dimana raganya sedang terbaring.

Miss you so much sist.. :)


Ya udah deh, aku tidur dulu.
Menyiapkan energi buat besok ke Lamongan.
See ya mbak metiiii :-*

Kamis, 03 Februari 2011

Chinese New Year = Fat Day Celebration !

Hari ini, 3 Februari 2011,
sodara-sodara kita (yang mayoritas bermata sipit, berkulit putih, berambut lurus dan pedagang) lagi ngerayain taun barunya. Dimana - mana kamu berjalan hari ini, akan banyak orang - orang berbaju merah, dan pake topi yang ada rambut palsu panjang dikepang di belakangnya. Mirip wardrobenya vampir - vampir cina yang dulu sering ada pilemnya di TPI jam 1 siang. Sepintas geli juga sih. Pengen gitu rasanya ngambil duit seribuan di dompet terus pura - puranya jimat, aku tempelin di jidat mereka. Hahaha. X)

Plan awal sih, aku mau maen ama Yohana ke rumah si Cino Menik yang pastinya ngerayain imlek. Nggak cuman ngarep ada makanan gratis, tujuan kesana juga pastinya temu kangen temen SMA yang lama banget udah ga ketemu. Padahal, Menik juga rumahnya ga jauh - jauh amat dari rumahku. Si Yohana apalagi, Kuliah satu kampus, Fakultas sebelahan. Tapi kita semua emang udah asik ama dunia masing - masing. Bahkan mungkin nggak ada waktu lagi untuk sekadar main - main, kayak jaman SMA dulu. Tempat nongkrong kita adalah kost an Afin!! Hehehe, kangen banget deh masa - masa itu. Kita selalu mbawa indomie buat dimakan mentah - mentah disana, cekikikan nggosip sambil tidur - tiduran nunggu dijemput, nonton film semi porno dan entah kenapa kita keasikan. Hahahaha. Rasanya masa muda itu cepet banget berlalunya. Berasa tuaaa :D

Eh, ternyata pertemuan kita di hari imlek ini tidak direstui oleh sang shio tahun ini, kelinci dan juga tidak direstui oleh yang mbaurekso di rumahnya Menik, yang menurunkan darah cina ke Menik. Ya, Wak Hok, bapaknya menik, itulah biasanya kita memanggilnya. Nggak tau sih sopan apa nggak ya, Pokoknya Menik manggilnya gitu, ya kita ikut - ikutan aja deh.
Kita nggak jadi ngumpul - ngumpul di rumah Menik, karena Wak Hok ngajak Menik buat sin cia ke kenjeran.
Sedih yah jadinya, nggak jadi begosipan bertiga. :( Dan juga batal ngerasain masakannya Bu Nining (Mamanya Menik) yang sambel goreng ati nya TOP MARKOTOP ENAK SEDUNIA.

Karena acara Girls Day Out batal karena Menik harus sin cia (Sin cia apaan sih? Tokoh cewek yang di meteor garden bukan? Yang jadian ama Tomingse??), Akhirnya aku memutuskan mbanting setir plan.
Menuju ke plan B, yaitu ngajakin tante Lin jalan - jalan. Eh, plan B ternyata gagal maning gagal maning. Tante Lin kudu nyelesein rekapan keuangan. Kudu jadi tanggal 11 pula. Kemaren mampir bentar ke Nusantara, ngeliat tante mukanya sepet kucel gitu jadi nggak tega. Tapi apa boleh buat, Rekapan Keuangan harus tetap diselesaikan. Ayo tanteku, semangat!! Babat habis laporan kunyuk itu kayak soto babat!! Itung - itung biar kurus!! (Emang ada hubungannya?)

Plan A dan Plan B gagal sudah. Tapi it's OK. Bukan Risda namanya kalo nggak punya Plan sebanyak jumlah alfabet.
Akhirnya aku puter balik ke rencana C.
Keluar ama Szymon.

Jadilah, kita berdua nonton.
Karena acara nontonku ama dia kapan hari GATOT SIMELEKETEHE (Gagal Total abis) gara - gara aku SALAH PILIH FILM, jadilah kali ini aku nggak mau milih film lagi. Masak ya, kemaren itu kita nonton film hantu yang sama sekali nggak ada serem-seremnya. Low budget movie banget lah, udah gitu pemainnya jelek pula aktingnya. Masih mending film hantunya si Jupe deh kayaknya. Udah gitu, di tengah - tengah film, tiba - tiba filmnya macet. Ada tulisan 'Sorry for Inconvenience' gitu. Langsung tuh ya, si Szymon tereak - tereak, 'Give me back my money'. Ngakak banget deh kalo liat kelakuan bugil (Bule Gila) satu itu.

oke oke, nggak fokusnya kumat nih. Back to the MOVIE TODAY ya? :D
Si Szymon Bugil itu nyaranin kita nonton it's complicated ato the mechanic aja. Akhirnya aku browsing di cineplex.com, ngeliat resensi dua film itu dan pilihanku jatuh pada it's complicated. Ada 3 bioskop yang muter film itu. Galaxy, Gren Siti ama Sutos.
Awalnya sih, aku pengennya di galaxy aja. Berangkatnya bisa jalan kaki dari asrama kampus C. Tapi entahlah, tadi waktu berangkat, akhirnya kita milih ke gren siti aja.

Ini kedua kalinya aku ke Gren Siti (baca : Grand City). Dan mesti nggak pernah berawal dengan kebahagiaan (Baca : sial mulu emang hidup gueee)
Pertama kali ke Gren Siti, ama tante Lin, Reo, Roys. Kayaknya kita bingung dimana car parknya. Eh tadi, kedua kalinya kesana, naek motor. Pas mau ke parkiran motornya, jalannya kan turun, aku bingung banget mau ngeluarin STNK dari dompet karena si Szymon sungkan ngublek - ublek dompetku. Udah ribuan kali kayaknya aku bilang ke dia, "Find it in my wallet" tapi si doi nggak bergeming. Ya sudahlah, dengan usaha empat lima dan otot besi gatotkaca, aku nahan motor pake rem tangan dan megang dompet nyari STNK dengan tangan yang lain. Jadinya, KAKIKU TERPELOSOK MASUK DIANTARA JERUJI SELOKAN yang ada (entah kenapa) PAS DI BAWAHKU. Motor jadi oleng, untungnya kaki Szymon panjang, jadinya dia bisa nahan motor. dan Fiuuuh, akhirnya kakiku terselamatkan dari amputasi atau kaki robot.

Akhirnya kami berdua masuk Gren Siti. Cepet - cepetan ke XXI buat beli tiket. waktu sudah menunjukkan pukul 14:15, padahal filmnya mulai jam 14:20.
Setelah ngos - ngosan kesana kemare, akhirnya kita sampe juga di XXI. Kita berdua mantengin layar yang nampilin jadwal film dengan mata melotot lebar. Ternyata film yang pengen kita tonton "It's Complicated" nggak ada di layar. Aku dengan sebel langsung ngomel, "Padahal kan ada di website??!!$%^&;"
Langsung kita didatengin mbak - mbak people in charge nya XXI. Aku ngomelin mbaknya, eh Szymon ngomelin aku balik. "It's OK, It's OK, be cool, it's not her fault" gitu kata Szymon. Terus aku pikir - pikir lagi, iya juga sih, mbaknya tau apa tentang jadwal film di website ama di XXI?? haha.

Okelah,
langsung Szymon nanya, mau tetep nonton di Gren Siti ato ke Sutos nonton It's complicated. Aku bilang, ke Sutos aja. Tapi ternyata hujan deres plus angin diluar sana. Ya udah, kita beli roti buat Szymon makan siang di breadtalk.
Di tengah jalan, kita liat ada orang yang buka stan Pia Taiwan khas Imlek. Szymon pengen nyobain. Dia beli pia isi coklat. Aku beli biskuit kacang merah.
Terus dia juga minta dianter ke Hero, beli beberapa bahan makanan buat dimasak di asrama. Sesampe di hero, malah ga beli beras, gula, pasta dll. Eh dia malah beli Toblerone. Langsung aja kena samber bujuk rayuku buat beli White Toblerone yang lagi promo buy 1 get 1 free.

Dalam perjalanan kita nyari bench buat dia duduk dan makan rotingomong (baca : breadtalk), dan aku makan toblerone, eh dia malah ngabisin rotinya duluan. Uda laper kali ya. Terus kita jalan notok lurus ketemu fudkod (baca : food court). Liat 'Peco-peco' aku langsung ngiler ngidam sushi. Aku bilang Szymon, 'I want sushi'. Eh dia angguk - angguk aja. Masih laper kayaknya.

Waktu milih sushi, Szymon nunjuk 'Ninja Roll Sushi'. Dia nanya, 'Apa ini isinya daging MANUSIA NINJA yang dipotong - potong?'
(-__-)" --> tampangku langsung kayak gini.
Pilihan dua manusia kemaruk kali ini jatuh pada 'Ebi Fujiyama Sushi' dan 'Tuna Roll Sushi'. Untuk minumnya, kita share club botol berdua.

Begitu pesanan datang, awalnya Szymon excited banget make chopsticknya. Dia makan ngeduluin aku. Di depannya terpampang Ebi Fujiyama Roll yang emang kayak gunung fuji. Ternyata ada telur kremesnya gitu. Fiuh, enak banget. Pake mayonaise lagi. Dan aku ngetawain dia karena makan sushinya nyicil, nggak langsung makan lahap habis gitu. Jadinya sushinya protol.
aku bilang ke dia dengan muka sok neges, 'Szymon, u have to eat it all once'
Dia terheran-heran, tapi akhirnya dicoba juga. Mulutnya puenuh ga karuan. Aku ketawa ketiwi.
Ketika tiba giliranku, aku makan Tuna Roll dalam sekali lahap. Huaaah, mulutku kayak MERAPI MAU ERUPSI. Szymon ampe ketawa ngeliat aku kewalahan ngunyah. Aku emang manusia tidak sadar diri. Mulut dan pipiku sempit dan aku maksain diri makan sushi segitu gedenya. Alhasil, sepanjang penghabisan sushi itu, aku diketawain terus ama Szymon. Grrr... >_<

Sushi terlahap habis. Kita langsung ke bioskop. Film udah diputer. Aktornya cakep. Tapi filmnya action. The Mechanic. tentang pembunuh bayaran.
10 menit pertama pemutaran film, aku udah ngaduk - ngaduk tas. Nyari handphone. Eh si Szymon ngira, aku mau ngeluarin toblerone. Jiah, emang aku se-babi itu ya?? -__-"
20 menit kemudian, dia malah yang request buat buka toblerone. Oke, toblerone yang 50 gram habis diuntal dua orang yang habis mabuk sushi.
Eh ga berapa lama lagi setelah habisnya toblerone kecil, Szymon bilang, "Get the bigger toblerone out". Buset ya nih cowok, makannya aje gile. Tapi ya udahlah, walaupun perutku udah penuh, aku tetep ngasih dia toblerone yang 100 gram buat diuntal. Yang megang toblerone nya kan dia, potongan pertama, dia maksa aku yang makan duluan. Eh ga taunya nagih. Pas aku minta lagi, aku malah disalamin. Jiah, akhirnya kau menemukan sesama piggy ya, boy! hahaha.

Abis film kelar, kita ke HERO lagi. Szymon mau beli popmie katanya. Hahaha tuh anak makannya popmie mulu. Padahal kan itu jangfut (baca : Junk Food).
Di sela - sela milih popmie, Szymon tergoda dengan minuman botolan disitu. Akhirnya aku beli 'Apple Brew'. (Soda doang, nggak ada alcoholnya). dan Szymon beli Root Beer (Nggak tau ada alcoholnya apa nggak). Root beer yang dibeli Szymon ini lebay banget kalimat promosinya. Masa di botolnya ada tulisan gini, "... (Lupa awalnya) You will swear this is made from heaven". Alay banget kalimat promo di labelnya. Aku sampe ngakak. Szymon juga kulakan Slimming Tea. Tuh anak mau minum Grinti (Baca : green tea) aja pake belinya Slimming Tea. Hahahaha. Di meja kasir, aku malu ama mbak kasirnya. Szymon bilang, 'yeah we are both drunkies'. Padahal aku cuman beli 'Apple Brew'.

Dengan perut buncit kayak orang hamil, akhirnya kita berdua pulang. Aku nganterin dia ke asrama dulu. Di asrama, walau perut udah kayak merapi mau erupsi, tetep aja aku angguk - angguk waktu Szymon buka 'Apple Brew'. Susah payah dia buka pake kunci kamar segala, eh nggak taunya, penutupnya itu tinggal diangkat aja. hahahaha culun banget nggak sih?
Setelah 'Apple Brew' habis, dia bilang Root beernya mau dibuka nunggu aku. hehehe. sip sip.

Kegilaan makan hari itu nggak berakhir sampe disitu.
Mama yang abis kumpul - kumpul ama temen kantor papa dulu mbawain makanan namanya 'pek wan'. kependekan dari 'pemPEK bakWAN'. Bakwan bulet dari bahannya pempek yang dimasak ama kuah asin, ada lobak dan udangnya. Yummy. Langsung aja aku makan lagi.
Fiuh... sekarang, perutku melembung banget. Moga - moga ga berisi belatung aja deh..
:DDD

Sampe jumpa di 'another Fat Day Celebration' yah!!