What should I write for you?

Jumat, 18 Maret 2011

...

I dont want to write a lot in this blog post. This song is just express my feeling best. :)
yes, Good bye my lover :)

"Goodbye My Lover"

Did I disappoint you or let you down?
Should I be feeling guilty or let the judges frown?
'Cause I saw the end before we'd begun,
Yes I saw you were blinded and I knew I had won.
So I took what's mine by eternal right.
Took your soul out into the night.
It may be over but it won't stop there,
I am here for you if you'd only care.
You touched my heart you touched my soul.
You changed my life and all my goals.
And love is blind and that I knew when,
My heart was blinded by you.
I've kissed your lips and held your hand.
Shared your dreams and shared your bed.
I know you well, I know your smell.
I've been addicted to you.

[x2]
Goodbye my lover.
Goodbye my friend.
You have been the one.
You have been the one for me.

I am a dreamer and when I wake,
You can't break my spirit - it's my dreams you take.
And as you move on, remember me,
Remember us and all we used to be
I've seen you cry, I've seen you smile.
I've watched you sleeping for a while.
I'd be the father of your child.
I'd spend a lifetime with you.
I know your fears and you know mine.
We've had our doubts but now we're fine,
And I love you, I swear that's true.
I cannot live without you.

[x2]
Goodbye my lover.
Goodbye my friend.
You have been the one.
You have been the one for me.

And I still hold your hand in mine.
In mine when I'm asleep.
And I will bare my soul in time,
When I'm kneeling at your feet.
Goodbye my lover.
Goodbye my friend.
You have been the one.
You have been the one for me.

I'm so hollow, baby, I'm so hollow.
I'm so, I'm so, I'm so hollow.
I'm so hollow, baby, I'm so hollow.
I'm so, I'm so, I'm so hollow.

Sabtu, 12 Maret 2011

Beberapa Kisah Cinta Lokasi


Imajinasi dalam Ombak Serat Kayu..
Aku selalu menemukan aku hanyut dalam setiap buku bagus yang aku baca. Kemampuan imajinasiku memang selalu di atas rata-rata untuk selalu menjadikan ‘aku’ sebagai tokoh utama yang mengarungi kisah dalam buku.Dan aku juga menjalani hari-hariku seperti aku membaca buku-buku itu. Setiap plot aku baca perlahan, sedikit terkejut ketika ada beberapa kejutan, dan kadang juga senang karena aku bisa membuat alurnya berjalan sekehendakku.

Akhir Cerita..
Dan aku tidak pernah lagi membuka halaman akhir buku(seperti yang dulu sering sekali aku lakukan), hanya sekadar untuk memuaskan rasa penasaranku terhadap endingnya. Dan itulah juga yang berusaha aku lakukan sekarang. Aku tidak lagi mencoba menebak-nebak bagaimana kisahku nantinya. Karena yang selama ini terjadi, tebakanku selalu salah, bahkan sangat sekali bertolak belakang.

Jelmaan Tokoh Imajiner..
Kini pun, aku menjalani kisah yang sangat bertolak belakang dengan apa yang pernah aku bayangkan. Kisah cinta yang suram setelah dia yang ‘sok kuasa’ itu meninggalkanku ternyata mulai mencerah. Aku tidak pernah berharap akan sebagus dan juga seruwet ini. Dan diriku yang tidak siap, sangat terkejut menghadapi ini namun selalu berpura-pura ‘tidak terkejut’. Pengecut memang, tapi dengan begini aku merasa lebih baik.
Lelaki-lelaki itu memang tidak seperti tokoh-tokoh dari buku-buku yang menjadi fantasi cintaku selama ini. Mereka berbeda namun tidak lebih buruk juga.

Cinta Pertama..
Aku masih ingat dengan benar. Umurku sekitar 5 tahun ketika itu. Mama selalu membelikan aku majalah ‘BOBO’ dan aku ingat ketika itu aku jatuh cinta dengan karakter yang bernama ‘Oki’ dari cerita pendek bergambar yang dimuat di majalah itu. Dia semacam manusia yang berpakaian hijau, lengkap dengan topi hijau pula. Mungkin itu salah satu penyebab mengapa aku selalu tersentak apabila mendengar, berkenalan atau berteman dengan lelaki yang bernama ‘Oki. Hahahaha. Alam bawah sadarku tergelitik mungkin karena dulu aku pernah memendam cinta gila pada sebuah karakter komik strip bergambar pada majalah anak-anak.

Cinta Berkelanjutan..
Setelah Oki, cintaku pada karakter fiksi semakin berkelanjutan. Aku pernah tergila-gila pada Tuksedo Bertopeng, Pacar Sailor Moon. Lalu aku juga sering bermimpi andaikan mempunyai pacar seperti Dekisugi, tokoh dalam buku Doraemon. Komik – komik jepang memang menginvasi masa SD ku. Tokoh – tokoh lelaki misterius dalam cerita komik Jepang seperti ‘Daddy Long Legs’, ‘Sepatu Kaca’, Seri komik balet ‘Mary Chan’ dan lain-lain juga sedikit banyak mempengaruhi selera cowokku saat ini. Betapa benar, apa yang kita baca, lihat dan rasakan selama bertumbuh akan mempengaruhi cara berpikir kita.

Cinta Masa Remaja
Aku mulai membaca novel-novel samurai dari Jepang dan juga novel-novel fiksi Inggris. Sahabatku ketika SMP, memperkenalkan aku pertama kali dengan novel Jepang ‘Samurai : Kastel Awan Burung Gereja’. Bisa jadi, inilah ketertarikan awalku pada negeri Jepang. Dilanjutkan dengan invasi musik – musik Jepang yang telah ku dapat awal – awal SMP dari saudara sepupuku, membuat imajinasiku tentang Jepang dan lelaki samurai nya semakin menggila. Selanjutnya, aku sudah menemukan diriku hanyut dengan cerita-cerita samurai Jepang di ‘Taiko’, ‘ Musashi’ dan juga sastra Jepang moderen ‘Norwegian Wood’. Sangat beruntung sekali aku ketika itu, bisa menikmati buku-buku tebal dan mahal tersebut dengan gratis. Karena aku meminjam pada Bu Ahmad, tetanggaku yang punya perpustakaan kecil tidak resmi di ruang tamu rumahnya. Aku juga sudah membaca ‘Memoirs Of a Geisha’ ketika itu. Tapi aku sama sekali tidak berminat melihat filmnya.
Petualanganku dengan novel – novel fiksi Inggris adalah dengan seri buku Harry Potter. Kadang saking gilanya, aku bisa membaca buku Harry Potter sampai 3 – 4 kali. Aku membayangkan diriku berada di Hogwarts dengan segala sihir dan juga makhluk – makhluk yang hanya bisa kita temui di imajinasi kita sendiri.
Aku jatuh cinta pada Cedric, namun di seri ‘Goblet Of Fire’ dia mati dibunuh Voldemort. Aku berpindah haluan dengan mencintai masa remaja Tom Riddle yang jenius dan misterius. Sungguh gila, aku pernah mencintai tokoh penjahat, meskipun hanya tokoh fiksi dalam buku cerita fiksi.

Dewasa dan Imajinasi yang Berbanding Lurus
Aku semakin beranjak dewasa, namun kegilaanku jatuh cinta dengan tokoh fiksi dalam buku tidak pernah berhenti. Ketika SMA, aku mulai membaca buku – buku Dewi Lestari. Pada buku supernova seri pertamanya, aku jatuh cinta dengan Ferre. Tokoh utama yang terlibat cinta dengan wanita beristri bernama Rana yang kemudian kandas. Yang menjadi tokoh dalam novel yang dikisahkan oleh sepasang pasangan homo yang dikisahkan dalam buku ini. Bingung? Baca saja bukunya, lalu kamu akan mengerti maksudnya.
Lalu, aku jatuh cinta dengan Bodhi. Tokoh yang diciptakan Dee (Nama pena Dewi Lestari) di seri supernova – Akar nya. Tidak hanya ada Bodhi disini, aku menemukan cinta segitiga antara aku – Bodhi – Kell. Kell adalah seniman tattoo yang sangat misterius. Dan Kell mengingatkanku akan orang yang sekarang ada di sampingku. Lelaki bertattoo yang misterius. :”>
Setelah cinta segitiga dengan Bodhi dan Kell dari supernova – akar. Aku jatuh cinta dengan Toni dari supernova – petir yang sayangnya jatuh cinta dengan Elektra. :(

Hati yang Labil, Plin plan dan Tak Tentu Arah
Begitulah, semakin aku banyak membaca buku, semakin aku sering jatuh cinta dengan tokoh fiksi yang ada di dalamnya. Dan semakin kompleks pula tipe lelaki DALAM DUNIA NYATA yang bisa membuatku tertarik.
Begitulah, aku sangat suka dengan lelaki yang pintar, misterius dan berbeda.
Beberapa hari yang lalu aku membaca buku karya Ayu Utami yang berjudul ‘Bilangan Fu’. And as u can see, aku jatuh cinta dengan Parang Jati. Salah satu tokoh yang ada di buku itu. Dia bukan tokoh utama dalam buku itu, tapi dia sangat sentral. Buah pemikirannya juga tidak jauh berbeda denganku. Budaya dan religi yang hidup berdampingan menurut kami adalah tindakan yang sia-sia. Karena mereka serupa dengan sisi mata uang yang berlainan.

Welcome To My World!!
Ya, welcome to my world untuk kamu yang baru saja join to the club! Semoga semuanya bisa mengalir dengan indah seperti mengalirnya air ke dari hulu ke hilir, bergeraknya matahari yang terbit dan tenggelam dari timur ke barat dan juga sebaliknya. Aku tidak akan menebak – nebak atau mulai merencanakan sesuatu sekarang. Aku tidak ingin mengetahui apa yang belum waktunya untuk aku ketahui. Aku akan menyimpannya, karena aku yakin, sesuatu yang semestinya terbuka pasti akan terbuka suatu hari nanti. Tidak akan berharap terlalu banyak lagi, tapi juga tidak akan menjadi orang lembek yang putus asa. Aku akan menyongsong semuanya dengan senyuman. Seperti aku yang selalu tersenyum ketika bersamamu. :)