What should I write for you?

Kamis, 29 Desember 2011

Suatu Jumat, 13 Mei 2011 Yang Lalu

Nggak sengaja nemu tulisan ini di komputer.
daripada dihapus, mending diupload di blog.


13 May 201
Dinginnya udara dini hari itu benar-benar mengingatkan hatiku supaya terbiasa kedinginan juga setelah ini. Seseorang telah memilih dan menentukan takdirnya, yang entah mengapa secara tidak langsung mempengaruhi takdirku juga. Sepertinya begitu.
Untungnya tidak ada kesedihan yang aku perlihatkan di hadapannya secara terang-terangan tadi pagi. Hanya pilu menusuk hati ketika mengingat tiap-tiap tempat yang pernah aku lewatkan dengannya.  Ikut senang melihatnya bersemangat kembali ke tempat asalnya. Ikut sedih pula melihat matanya yang sering menerawang mengingat waktu yang telah Ia habiskan disini. Dan orang-orang yang telah menyentuh hidupnya selama 11 bulan ini.
11 bulan yang lalu Ia datang, dan menjalani kehidupannya di dunia yang mungkin menurutnya antah berantah. Benar-benar berbeda dengan dunianya yang dahulu. Tidak hanya kebiasaan, musim, bahasa, tetapi juga perlakuan orang-orang di tempat baru ini kepadanya. Ia lahir baru namun tidak selamanya baru. Ia tetap dirinya yang sebelumnya, namun menghadapi dunia baru ini Ia harus memakai sudut pandangnya yang baru.
Mungkin 10 bulan yang lalu, aku bertemu dengannya. Namun belum bersentuhan dengannya secara langsung. 6 bulan yang lalu kita baru mengenal satu sama lain. Dengannya, aku seperti gadis kecil yang menemukan sebuah buku yang tebal, penuh warna dan isinya sangat menarik. Ia benar-benar seperti apa yang telah aku idam-idamkan selama ini. Seperti sosok yang keluar dari mimpimu ketika kamu baru saja membuka mata dari tidurmu. Seperti sosok yang tiba-tiba datang menghampirimu seusai kamu memohon pada bintang jatuh. Seperti penjual sup hangat yang datang ketika kamu lapar dan kedinginan. Ia sungguh-sungguh sesuai dengan ekspektasiku, bahkan jauh melebihi.
Tapi sesuatu yang menarik tidak datang dengan gratis atau gampang. Membaca buku yang menarik memerlukan konsentrasi yang penuh dan imajinasi yang luar biasa. Sosok yang keluar dari mimpimu mungkin saja memiliki sifat yang tidak terbuka pada mimpi yang singkat. Sosok yang hadir setelah bintang jatuh juga belum tentu tidak mengharapkan sesuatu yang lain kepadamu akan kehadirannya. Penjual sup yang hangat juga belum tentu berbelas kasih memberikan supnya secara Cuma-Cuma kepada orang yang ditemuinya kelaparan dan kedinginan di pinggir jalan.
Ia datang untuk mempertebal benteng kesabaranku. Melatih keteguhan hatiku. Ia datang juga untuk membangunkan mimpi-mimpiku yang sudah lama aku masukkan ke kotak dan kuncinya sudah hilang entah kemana. Ia juga membuatku tidak pernah melihat sesuatu dari sisi negative atau sisi perbedaan. Ia juga telah membuka pemikiranku bahwa segala hal tidak selalu sempit seperti yang kita pikirkan.
Bagiku, mengenalnya merupakah sebuah hadiah unik yang diberikan di fase kehidupanku kali ini. Aku sangat berharap bisa bertemu dengannya lagi. Entah di fase kehidupan ini, atau di fase kehidupanku yang berikutnya. J

Kamis, 15 Desember 2011

I Love You Anyway

Hey my wonderful and amazing blog,
welcome back.

Maaf nggak bisa menepati janji kepada diri sendiri dan kepadamu untuk menulis setiap seminggu sekali seperti kala itu.
Aku sibuk sekali. Sampai-sampai memotong kuku saja aku lakukan di sela-sela waktu sebelum kerja.
Aku tidak punya weekend lagi seperti dulu.
Dan tiap malam-malam yang biasanya aku gunakan untuk mengerjakan tugas atau belajar pun kini juga sudah terkuras.
Terbagi.
Terbagi dengan kebutuhanku akan kebutuhan hidup,
terbagi dengan keinginanku untuk lebih bertanggungjawab
dan dengan keinginanku untuk meluangkan waktu berdua saja dengan dia :)

Bukan bermaksud ingin melupakanmu.
Bukan maksudku, sungguh, untuk sengaja melupakan janji yang katanya bisa membantuku patuh terhadap rutinitas.
Bukan maksudku untuk mengesampingkanmu, karena aku sekarang sudah mempunyai 'seseorang' tempat untuk bercerita tentang apapun.
Bukan itu.

Walaupun abstrak,
tapi kehadiranmu benar-benar unforgetable.
Irreplaceable.
Kayak lagunya tante Beyonce yang seksi itu.

Di sela-sela menulis disini,
mekanisme tubuh seakan turut memberontak.
Tiba-tiba perutku sakit.
Aku rindu kamu.
Rindu yang aneh dan abstrak.
Karena kamu juga sesuatu yang aneh dan abstrak.
Hanya 'seonggok tempat sampah', tempat aku bercerita tentang apapun.
Dan kamu tidak pernah berpendapat.
Hanya 'mencerminkan' semua yang telah aku perbuat disini.
'Refleksi'ku, 'Bayangan'ku.
Ya, kamu akan tetap menjadi seperti itu.

Tapi,
aku ingin menceritakan sebuah hal lagi.
Moga-moga kamu masih berkenan menampungnya.
Ya, Tentu saja kamu masih berkenan. Aku punya 'kuasa' atasmu.
Jadi begini,
Kamulah refleksiku, pantulan diriku.
Tapi kini aku telah menemukannya dalam seseorang dengan begitu hidup.
Seseorang yang genap seminggu yang lalu telah mencintaiku secara penuh selama 4 bulan.

Aku ingin kamu berdoa untukku, untuknya, untuk kami.
Meskipun aku tau dengan gamblang, kamu bahkan tidak bisa berdoa.
Ya blog.. kamu abstrak..
But I love you anyway :*

Teruslah hidup,
Aku akan terus menghidupimu.
Dengan alunan jari tanpa nada,
Namun sarat makna.